FOTO

Putar Otak Pedagang Glodok, Pakai Jurus Ini Demi Toko Sepi Tak Tumbang

Tri Susilo, CNBC Indonesia
Selasa, 07/10/2025 19:05 WIB

Untuk saat ini penjualan secara online memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ketimbang harus datang langsung ke lokasi

1/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seorang karyawan melakukan penjualan secara online di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pada era tahun 1990-an, Pasar Glodok jadi pusat grosir barang elektronik paling ramai di Indonesia. Semua jenis elektronik tersedia di pasar yang berlokasi di Jakarta Barat tersebut, dari mulai barang baru hingga rekondisi alias bekas. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Namun demikian, kondisi Glodok semakin hari semakin ditinggal pembeli. David (kepala toko) elektronik Glodok, mengatakan salah satu kontributor sepinya pembeli di pasar tersebut terjadi karena maraknya tren berbelanja online. "Sepi salah satunya karena online. Itu berpengaruh sekali, orang sekarang lebih suka beli secara online dari pada datang langsung, tapi untuk beberapa elektronik saya kira memang masih harus lihat barangnya langsung," ungkapnya saat berbincang dengan CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dia mengungkapkan, para pekerja khususnya perempuan memang untuk membantu mempromosikan barang dan membungkus pesanan customer seperti lem khusus interior. Para pedagang elektronik yang masih bertahan di lantai 1 hingga 2 Pasar Glodok, juga rata-rata memiliki situs online atau menjualnya lewat situs e-commerce. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Ini rata-rata yang masih buka toko juga punya online. Kalau tidak punya online, jual dengan menunggu di toko begini saja pasti enggak bisa bertahan, kamu lihat saja yang datang sepi sekali begini," tambahnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Amelia yang menjual kamera khusus CCTV ini mengaku, porsi penjualan dalam sehari bisa 50 pesanan dari online bahkan lebih besar ketimbang yang dijual langsung dari toko. "Kalau di saya porsinya penjualan lewat online itu 80%. Untuk offline itu 20%, jadi memang besar. Kalau online terutama pembeli cari yang bagus sekalian barangnya, tuturnya Amelia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

7/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk saat ini penjualan secara online memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ketimbang harus datang langsung ke lokasi, buktinya kesibukan para pemilik toko tak terlihat, hanya kesibukan para karyawan yang sibuk membungkus barang yang akan diantaranya secara online. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

8/8 Aktifitas Jual-Beli di Pusat grosir barang elektronik Pasar Glodok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Beberapa karyawan pengiriman online juga sering mengambil barang-barang dari toko untuk dikirim secara langsung. Antrean pengunjung juga tidak tampak dalam setiap lorong ruko-ruko. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)