RI Diramal Salip China di 2026, Tapi Masih Tertinggal dari Vietnam
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank memperkirakan ekonomi Indonesia akan mampu melampaui laju pertumbuhan ekonomi China pada 2026.
Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Bank Dunia dalam East Asia and The Pacific Economic Update edisi Oktober 2025 yang baru dipublikasikan per hari ini, Selasa (7/10/2025)
Dalam laporan itu, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,8% pada 2025 dan 2026. Sedangkan untuk China ekonomi 2025 diperkirakan tumbuh 4,8% sedangkan pada 2026 hanya tumbuh 4,2%.
Bank Dunia mencatat, pertumbuhan ekonomi China, ekonomi terbesar di kawasan Asia Timur dan Pasifik akan turun karena adanya perlambatan pertumbuhan ekspor dan pengurangan stimulus fiskal.
"Ini akibat meningkatnya utang publik, serta perlambatan struktural yang berkelanjutan," sebagaimana tertulis dalam laporan Bank Dunia terbaru.
Sementara itu, untuk Indonesia, potensi pertumbuhannya lebih disebabkan stimulus fiskal yang ditargetkan terus digelontorkan di sektor pangan, transportasi, dan energi, ditambah dengan program bantuan sosial. Selain itu, juga ada kebijakan untuk terus mendorong investasi dan meningkatkan kredit sektor swasta.
"Ditujukan untuk mendukung konsumsi swasta yang diperkirakan akan berkontribusi sekitar 54%n terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025-2027. Pertumbuhan investasi juga diproyeksikan meningkat secara bertahap dan mencapai rata-rata 6,2% selama periode 2025-2027," sebagaimana tertulis dalam laporan terbaru Bank Dunia.
Meski begitu, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 ini masih jauh tertinggal dari Vietnam, yang diperkirakan Bank Dunia akan tumbuh 6,6% pada 2025 dan 6,1% pada 2026.
"Ini terkait dengan reformasi jasa di Vietnam yang membuat pertumbuhan lebih dari 5% dalam produktivitas perusahaan-perusahaan perintis di sektor yang sama dan pertumbuhan produktivitas lebih dari 10% pada perusahaan-perusahaan manufaktur hilir perintis," tulis Bank Dunia.
(arj/mij)