Besok! Program Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Dibuka, Ini Cara Daftarnya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
06 October 2025 19:35
Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Pusat menggelar Jakarta Job Fair bertajuk Jakarta Job Fest 2025 di Gedung Pertemuan Pertamina, Jakarta, Rabu (1/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Pusat menggelar Jakarta Job Fair bertajuk Jakarta Job Fest 2025 di Gedung Pertemuan Pertamina, Jakarta, Rabu (1/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan resmi membuka program magang nasional berbayar mulai besok, Selasa (7/10/2025). Program ini ditujukan bagi 20 ribu lulusan baru yang belum bekerja, dengan insentif setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) maksimal Rp 3,3 juta per bulan selama enam bulan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menjelaskan, program ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Untuk tahun pertama pelaksanaan di 2025, program ini akan dibuka untuk 20 ribu peserta magang.

"Jadi program pertama ini, di tahun 2025, atas perintah Presiden melalui Kementerian Ketenagakerjaan. Itu kita targetkan 20 ribu dulu peserta magang yang baru 1 tahun tamat. Jadi dia belum bekerja," ungkap Afriansyah saat ditemui di kantor Kemenko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Jakarta, Senin (6/10/2025).

Ia menjelaskan, peserta yang bisa mendaftar berasal dari lulusan D-1 hingga S-1. Dalam pelaksanaan program ini, Kemnaker berperan sebagai fasilitator antara pencari magang dan perusahaan penerima.

"Prinsipnya kami dari Kementerian akan menjadi fasilitator ketika mereka tadi yang punya skill, punya kemampuan, nanti kita salurkan melalui perusahaan-perusahaan yang siap menerima, dan negara akan memberikan insentif selama 6 bulan sebesar UMK. Jadi Rp3,3 juta maksimal, jadi sebesar UMK," katanya.

Afriansyah menyebutkan, jika program ini berjalan sukses, jumlah peserta akan diperluas di tahun berikutnya.

"Nah 20 ribu itu yang sampai program untuk 2025, 2026 nanti akan kita... kalau programnya bagus akan kita tambah. Itu 80 ribu yang rencana," ucap dia.

Bagaimana cara daftarnya?

Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi menambahkan, sistem pendaftaran akan dilakukan melalui situs Kemnaker.go.id, tepatnya pada kanal SIAP Kerja Kemnaker, yang terintegrasi dengan data Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

"Jadi untuk aplikasi yang lama kita sudah punya SIAP kerja untuk job portalnya, dan job portal itu dikayakan dengan program magang. Jadi nanti si calon pemagang itu bisa mendaftar ke portal magang tadi, di Kemnaker.go.id, kemudian perusahaannya juga sudah mendaftarkan," jelasnya.

Afriansyah menegaskan bahwa program ini sepenuhnya menggandeng perusahaan swasta, bukan BUMN.

"Enggak, swasta murni. Kita tidak membuka peluang untuk BUMN maupun negeri, tapi swasta murni," tegasnya.

Terkait mekanisme penempatan, Afriansyah menjelaskan, sistem akan memprioritaskan peserta magang di wilayah domisilinya untuk efisiensi biaya hidup.

"Jadi begini, ada misalkan dia di suatu daerah, ini untuk efisiensi juga. Misalkan di Kabupaten Bandung. Nah nanti peserta yang terdata dari Kabupaten Bandung itu akan kita lihat dan kita akan fasilitasi untuk dia tetap bekerja di Kabupaten Bandung. Sehingga dia tidak mengeluarkan biaya lagi dong, sewa atau transportasi gitu," ujarnya.

Adapun proses pencocokan antara peserta dan perusahaan akan dilakukan secara otomatis melalui sistem asesmen di portal.

"Ya, dari asesmen yang kita buat. Nanti kan ada pertanyaan, misal 10 pertanyaan," kata Afriansyah.

Cris kembali menambahkan, "Jadi intinya dari si pelamar itu, lulusan tadi, itu akan mendaftar, nanti dari perusahaan juga akan melihat siapa-siapa saja yang kira-kira sesuai dengan kebutuhannya. Jadi saling-saling ini, daftar, terima, daftar, terima, seperti itu. Nanti yang dipilih adalah dari dua pihak tadi."

Afriansyah berharap, setelah masa magang berakhir, perusahaan dapat merekrut peserta yang menunjukkan performa baik. "Jadi perusahaan itu tidak mengeluarkan anggaran selama 6 bulan. Nah ketika peserta magang ini mahir di perusahaan tadi, bagus, cocok, nah kita berharap perusahaan tadi menerima dia, merekrut dia untuk bekerja di perusahaan itu. Sehingga tercipta lah lapangan pekerjaan," jelasnya.

Meski tak bersifat wajib, Afriansyah optimistis perusahaan akan tertarik mempekerjakan peserta magang yang kompeten.

"Ya harapan kita tentunya, agar supaya perusahaan tadi mengambil mereka, ya himbauan ya, tapi memang sementara ini kita hanya bisa menghimbau ya. Tapi saya pikir perusahaan pasti mau lah mengambil, karena dia punya skill, punya kemampuan ya, selama 6 bulan dibayar oleh negara, di tempat mereka ya, ketika mereka pintar, rugi perusahaan melepas," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gen Z Curhat Susah Cari Kerja, Sudah Melamar-Wawancara Tak Dipanggil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular