Wow, Biaya Listrik di Indonesia Timur Bisa Capai US$70 sen per kWh
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa harga listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) saat ini semakin kompetitif. Terutama untuk wilayah Indonesia Timur yang saat ini masih banyak menggunakan listrik berbahan bakar diesel.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan berbicara mengenai pembangkit listrik berbahan bakar diesel, khusus di Indonesia timur harganya saat ini bisa mencapai US$ 70 sen per kWh.
"Jadi saat ini kita menikmati listrik di ruangan ini harganya cuma US$ 4 atau US$ 3 sen, nah di sana sangat tinggi. Nah pada saat kita bicara renewable energy mungkin membangun photovoltaic, membangun baterai di sana akan jauh lebih murah saat ini," ujar Eniya dalam acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025, Senin (6/10/2025).
Di sisi lain, Eniya juga mengungkapkan bahwa puncak emisi (peak emission) Indonesia yang semula ditargetkan tercapai pada 2030 kini bergeser ke 2035.
Menurut dia, pergeseran tersebut akan dilaporkan melalui Second Nationally Determined Contribution (Second NDC) pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP) mendatang.
"Nah ini upaya kita akan sangat banyak effortnya untuk menurunkan emisi sampai 2060. Nah ini PR besar, tahun lalu saya juga selalu mendiskusikan ini jangan sampai ini bergeser tetapi sekarang laporan bulan depan ini sudah dihitung bahwa waduh ini harus bergeser," katanya.
(pgr/pgr)