Kapal selam tanpa awak otonom atau KSOT-008 resmi diperkenalkan ke publik pada perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu. Kapal selam canggih ini merupakan hasil karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia (Persero), menandai langkah maju industri pertahanan maritim nasional menuju era teknologi tanpa awak. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Berbeda dari kapal selam konvensional, KSOT-008 berukuran lebih kecil namun dibekali sistem persenjataan lengkap, termasuk torpedo dan rudal exocet. Mengutip penjelasan PT PAL Indonesia pada Senin (6/10/2025), kapal selam ini dikembangkan melalui kerja sama strategis dengan perusahaan pertahanan asal Jerman, Diehl Defense, yang dikenal sebagai produsen rudal bawah air. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Kapal selam autonomous ini diklaim dapat dibangun dalam waktu relatif singkat, sekitar 12 bulan, dan siap menjalankan misi tempur penuh. Dengan waktu operasi mencapai 72 jam tanpa awak, KSOT-008 dirancang untuk menjalankan operasi pengintaian dan serangan jarak jauh secara mandiri. Konsep taktis yang diusungnya disebut mirip dengan Kapal Serang Ringan (KSR). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Dari sisi spesifikasi, KSOT-008 memiliki bobot 37,28 ton, panjang 15 meter, lebar 2,2 meter, dan draft 1,85 meter. Kapal ini mampu melaju hingga kecepatan 20 knot dan dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI) untuk navigasi, komunikasi, serta pengiriman data secara real-time ke pusat komando. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
PT PAL juga mengonfirmasi bahwa KSOT-008 dipersenjatai dengan enam rudal torpedo Black Shark serta Exocet missile, menjadikannya setara dengan kapal selam berawak dalam hal daya gempur. Sistem navigasi dan komunikasi berteknologi tinggi turut memastikan kapal ini dapat beroperasi efektif di berbagai kondisi perairan. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Dengan 70% wilayah Indonesia berupa laut, kehadiran kapal selam otonom seperti KSOT-008 menjadi solusi strategis untuk memperkuat pertahanan maritim nasional. Selain memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi, teknologi kapal selam autonomous juga masih jarang dimiliki bahkan oleh negara-negara maju, menjadikan inovasi ini tonggak penting dalam sejarah industri pertahanan Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
