Internasional

Terungkap! Trump Kesal ke Netanyahu, Semprot & Bilang Begini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 October 2025 16:40
Anggota media mengangkat tangan saat Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan pada konferensi pers bersama di Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 29 September 2025. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Foto: Anggota media mengangkat tangan saat Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan pada konferensi pers bersama di Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 29 September 2025. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kesal dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ini akibat sikap pesimisnya terhadap peluang perdamaian di Gaza.

Hal ini terungkap dalam laporan Axios yang mengutip sumber di Gedung Putih. Menurut laporan tersebut, Trump menelepon Netanyahu pada Jumat lalu untuk membahas pernyataan Hamas yang disebut-sebut siap membebaskan para sandera berdasarkan proposal perdamaian yang diajukan AS. 



Sebelumnya, Hamas dikatakan telah menyetujui pembebasan sandera berdasarkan proposal AS. Namun, kelompok itu belum berkomitmen untuk melucuti senjata sepenuhnya.

Netanyahu kemudian dilaporkan menanggapi dengan dingin kabar tersebut. "Ini bukan sesuatu yang perlu dirayakan, dan itu tidak berarti apa-apa," ujar seorang pejabat AS menirukan ucapan Netanyahu kepada Axios, dikutip dari RT, Senin (6/10/2025).

Trump yang dikenal blak-blakan kemudian menimpali. Ia kemudian menyeprot Netahyahu.

"Saya tidak tahu mengapa kalian selalu sangat negatif," kata Trump. "Ini adalah kemenangan. Raihlah," semprotnya.

Meski demikian, para ajudan Netanyahu menegaskan bahwa hubungan kedua pemimpin tetap "sepenuhnya selaras". Namun, sumber AS yang dikutip Axios menyebut dinamika dalam panggilan itu "cukup tegang" dan Trump "kesal" dengan sikap Netanyahu.

Trump belakangan semakin vokal mendesak Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza. Ia mengusulkan agar Hamas membebaskan seluruh sandera dalam waktu 72 jam setelah Israel menarik pasukannya ke "garis yang disepakati".

Sementara itu, Israel dilaporkan telah menyetujui pertukaran tahanan, tetapi belum memberikan tanggapan resmi atas seruan penghentian serangan tersebut. Perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas dijadwalkan dimulai di Mesir pada Senin, dengan harapan menemukan terobosan baru menuju gencatan senjata di Gaza.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Setuju Gencatan Senjata, Ini Jawaban Israel dan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular