Prabowo Sorot Kerugian Negara dari Kasus Timah Capai Rp300 Triliun

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 06/10/2025 13:37 WIB
Foto: Presiden Prabowo saksikan langsung penyerahan 6 aset smelter dari tambang ilegal ke PT Timah. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Enam tambang itu merupakan hasil sitaan Kejaksaan Agung atas korupsi tata niaga timah.

Saat memberikan keterangan pers, Prabowo menyoroti kerugian negara yang ditimbulkan korupsi dari enam perusahaan ini.

"Kita bisa bayangkan kerugian negara dari 6 perusahaan ini saja, kerugian negara total potensi bisa mencapai Rp 300 triliun. Kerugian negara sudah berjalan Rp 300 triliun, ini kita hentikan," kata Prabowo, mengutip siaran Sekretariat Presiden, Senin (6/10/2025).


Diketahui korupsi ini berada pada wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015 - 2022. Nilai kerugian dari kasus ini masih yang menjadi terbesar di Indonesia, lebih dari PT ASABRI dan PT Asuransi Jiwasraya.

Setidaknya ada 21 tersangka terlibat dugaan korupsi PT Timah. Dua di antaranya adalah eks Dirketur Utama PT Timah Tbk. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, crazy rich Pantai Indah Kapuk(PIK) Helena Lim dan suami dari pesohor RI Sandra Dewi, Harvey Moeis.

Prabowo mengucapkan apresiasi kepada Kejaksaan Agung, hingga kepada Panglima TNI Agus Subiyanto, TNI Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, dan semua pihak yang telah bekerja cepat hingga menyelamatkan aset yang tersisa dari kasus korupsi itu.

"Ke depan bearti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, kepala negara juga menyaksikan penyerahan enam aset pabrik pengolahan bijih timah ini kepada PT Timah Tbk untuk dikelola. Menurut catatanya enam smelter beserta barang sitaan yang berada di lokasi memiliki nilai Rp 6 - 7 triliun, karena adanya tumpukan mineral tanah jarang.

"Di tempat-tempat smelter itu kita lihat sudah ada tumpukan tanah jarang, dan juga ingot-ingot timah," tuturnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Sentil Penyelundupan Tambang, DPR Desak Oknum Tobat