Feeder LRT Dibangun, Harga Tanah di Lokasi Ini Benar Langsung Meledak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun rute pengumpan (feeder) LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor yang saat ini masih sampai Harjamukti (Cibubur). Adapun rute feeder ini rencananya akan dibangun dari Stasiun Harjamukti hingga Mekarsari dan sekitarnya. Rute ini juga akan melewati Kawasan Kota Wisata dan perumahan Citra.
Kehadiran proyek ini bakal berdampak pada sektor properti di lokasi tersebut. Termasuk terhadap harga tanah dan properti di Cibubur, Kota Wisata, hingga Mekarsari. Meski, tidak dapat langsung dinyatakan dampaknya akan langsung membuat harga melonjak drastis. Hal ini diungkap oleh Head of Research CBRE (Coldwell Banker Richard Ellis) Indonesia Anton Sitorus.
Kata Anton, kenaikan harga tanah dan properti akan sangat bergantung pada bagaimana proyek tersebut memiliki prospek yang cukup menarik.
"Harga tanah dan properti itu tidak serta-merta mengalami kenaikan pesat Ketika ada rencana proyek infrastruktur, terutama transportasi. Memang pasti akan mempengaruhi, tetapi hal itu tergantung kepada seberapa jauh ketertarikan masyarakat terhadap potensi pembangunan di daerah tersebut," kata Anton saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (2/10/2025).
Anton menambahkan tidak hanya rencana proyek yang dapat menjadi faktor harga tanah dan properti mengalami kenaikan. Ada beberapa factor lainnya seperti banyaknya proyek selain pembangunan LRT Jabodebek, sistem integrasi dengan transportasi, dan kemudahan akses baik dari tempat tinggal ke stasiun terdekat maupun sebaliknya.
"Itu juga bukan satu-satunya faktor membuat harga tanah dan properti naik. Ada faktor lain seperti ada banyak proyek, lalu juga lahan yang makin meningkat, lahan yang makin terbatas, integrasinya bagaimana, aksesnya juga. Jadi, masalah infrastruktur ini bukan satu-satunya," lanjutnya.
Meski begitu, pembangunan feeder LRT Jabodebek ke Mekarsari dapat membuat masyarakat makin tertarik untuk mencari Kawasan tersebut karena adanya rencana proyek tersebut.
"Nah, karena faktor membentuknya banyak, jadi kita nggak bisa bilang bahwa otomatis akan naik. Jadi, intinya gitu lah ya. Tapi jelas akan membuat ketertarikan orang terhadap daerah di sana itu akan semakin tinggi dan pada akhirnya nanti mendongkrak penjualan dan harga tanah di sana," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Allan Tandiono mengungkapkan, tengah membidik investasi jumbo senilai Rp6,6 triliun untuk membangun jalur feeder Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Proyek ini akan menghubungkan Stasiun Harjamukti hingga kawasan Mekarsari dan sekitarnya, termasuk perumahan-perumahan besar seperti Kota Wisata dan Citra.
Rute yang akan dibangun memiliki panjang sekitar 22 Km dan akan menggunakan sistem skytrain. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp300 miliar per Km.
"Ini rencana awal dari feeder LRT Harjamukti ke Kota Wisata, lewati (Taman Buah) Mekarsari dan perumahan Citra, panjangnya sekitar 20 Km, dan dengan asumsi Rp 300 miliar maka butuh sekitar Rp 6 triliun," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono kepada CNBC Indonesia usai media briefing di Jakarta, Selasa (30/9/2025) malam.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanah Dekat Rumah Prabowo Dijual Rp 205 Miliar, Begini Statusnya
