RI Mau Nambah 12% Saham Lagi di Freeport, Ini Tanggapan Bos PTFI
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas buka suara terkait kabar Indonesia akan segera menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia sebesar 12% dalam waktu dekat ini.
Tony menyebut, hal ini masih didiskusikan bersama Freeport-McMoRan (FCX). Bila Indonesia akan menambah saham di PTFI, artinya saham FCX akan tergerus. Saat ini Freeport-McMoRan memegang 48,77% saham di PTFI. Adapun Pemerintah Indonesia melalui Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID sudah menguasai 51,23% saham PT FreeportĀ Indonesia.
"Itu kan masih didiskusikan, kalau divestasi kan yang divestasi Freeport McMoRan-nya. Masih didiskusikan," ucapnya saat ditemui di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Kamis (02/10/2025).
Apakah kesepakatan akan benar tercapai pada Oktober 2025 ini, Tony pun hanya menjawab, "masih didiskusikan."
Sementara itu, mengutip Reuters, juru bicara Freeport-McMoRan dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa Freeport dalam proses diskusi lebih lanjut dengan Pemerintah Indonesia, mengenai perpanjangan hak operasi setelah tahun 2041.
"Para pihak sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan yang akan menguntungkan semua pemangku kepentingan. (Freeport) akan mengeluarkan pengumuman resmi setelah kesepakatan berhasil diselesaikan," ungkap juru bicara Freeport-McMoRan, dikutip dari Reuters, Kamis (02/10/2025).
Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa Freeport-McMoRan (FCX), perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), sepakat untuk melepas 12% saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Pemerintah Indonesia.
Bahkan, Rosan memastikan pemerintah tidak akan mengeluarkan dana untuk rencana penambahan saham tersebut. Rosan mengatakan, hal ini diputuskan setelah dirinya juga bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, untuk membahas rencana penambahan saham pemerintah di PTFI ini.
"Mereka (FCX) sudah menyetujui untuk 12%, saya juga di AS bertemu pimpinan langsung dengan CEO-nya langsung dengan owner-nya dan mereka sudah menyetujui untuk memberikan free of charge ya saham 12%," kata Rosan di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Menurut Rosan, semula rencana penambahan saham pemerintah di PTFI ditargetkan sebesar 10%, namun dengan negosiasi yang dilakukan, akhirnya mereka sepakat untuk naik menjadi 12%.
"Kita negosiasi tadi, yang dulunya secara bertahap 10% tapi alhamdulillah 12% sekarang, dan juga mereka akan buat dua universitas dan dua rumah sakit yang tujuannya untuk meningkatkan peran dokter dibangun di sana di Papua," kata Rosan.
Seperti diketahui, pada 2018 lalu Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia sebesar 51,23% melalui Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).
Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%. Sementara 48,77% saham lainnya dimiliki oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan (FCX).
(wia)