Internasional

Media Asing Sorot Robohnya Ponpes Sidoarjo, Laporkan Ini Jadi Penyebab

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 02/10/2025 08:35 WIB
Foto: lokasi insiden robohnya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). (Dok. BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media asing menyoroti insiden robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu. Proses evakuasi yang dramatis terus menjadi sorotan.


Kantor berita internasional asal Prancis, AFP, melaporkan bahwa tim penyelamat berhasil menarik lima korban selamat dari reruntuhan sekolah pada hari Rabu (1/10/2025), di tengah desakan orang tua yang panik untuk mempercepat pencarian puluhan anak yang masih diyakini terperangkap.


"Hari ini kami berhasil mengevakuasi tujuh korban, lima di antaranya diselamatkan hidup-hidup, dan dua ditemukan tewas," kata Yudhi Bramantyo, direktur operasional layanan SAR, dalam konferensi pers di Sidoarjo.



Operasi penyelamatan dinilai sangat kompleks. AFP mengutip Kepala Badan SAR Nasional, Mohammad Syafii, yang menjelaskan bahwa getaran yang bisa ditimbulkan dari sejumlah aktivitas dapat mengganggu proses evakuasi, sehingga proses ini harus dilakukan secara hati-hati.


"Jika terjadi getaran di satu tempat, hal itu dapat memoengaruhi tempat lain. Jadi sekarang, untuk mencapai lokasi korban, kami harus menggali terowongan bawah tanah," ujarnya.


Penggalian itu sendiri menimbulkan tantangan, termasuk kemungkinan tanah longsor. Selain itu, terowongan hanya akan menyediakan rute akses selebar sekitar 60 sentimeter karena adanya kolom beton struktur bangunan.


Tim SAR menggunakan teknologi termasuk drone pendeteksi panas untuk menemukan korban selamat dan korban meninggal, mengingat "masa emas" 72 jam untuk peluang bertahan hidup terbaik mendekati batas akhir. Sejauh ini, tanda-tanda kehidupan telah terdeteksi di tujuh area. Air dan makanan dikirimkan kepada mereka, meskipun aksesnya hanya melalui satu titik.


Pencarian sempat terhenti sebentar setelah gempa bumi terjadi di lepas pantai semalam, semakin mempersulit upaya tim penyelamat. Di sekitar reruntuhan, organisasi amal lokal telah mendirikan pos-pos yang menawarkan makanan dan minuman kepada keluarga korban yang menunggu dengan cemas.


Sementara itu, AFP juga melaporkan keruntuhan bangunan sekolah ini begitu dahsyat hingga menimbulkan getaran di seluruh lingkungan, menurut kesaksian warga setempat. Juru bicara badan penanggulangan bencana nasional mengatakan bahwa bangunan tersebut ambruk setelah pilar fondasinya gagal menopang beban konstruksi baru di lantai empat gedung pesantren tersebut.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gempa Bumi M 6,5 Guncang Sumenep Madura, Sejumlah Rumah Rusak