
AHY Berharap Investor Asing Masuk Giant Sea Wall

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan proyek tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall adalah proyek besar, yang membutuhkan proses yang lebih matang.
AHY menyebut pembangunan proyek tersebut tidak hanya sekadar semuanya berbentuk tembok, tapi juga kombinasi antara solusi berbasis alam. Misalnya dengan pemanfaatan vegetasi laut atau ekosistem pesisir seperti makrofitas alias tumbuhan air.
"Kita juga paham bahwa ini masih membutuhkan proses yang lebih matang. Karena berbicara pembangunan tembok, walaupun tidak semuanya harus berbentuk tembok berbahan konkret begini ya. Karena juga akan diintegrasikan dengan solusi yang sifatnya lebih alami nature-based solution dengan makrofitas," terang AHY saat konferensi pers Rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rabu (1/10/2025).
Ia menyebut proyek tersebut sudah beberapa kali dibawa ke rapat dan diberikan arahan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. AHY mengatakan pihaknya menggandeng Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura) dalam mengawal pembangunan proyek Giant Sea Wall.
"Bersama ini kami joint forces untuk sama-sama mengawal pembangunan Giant Sea Wall dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai dengan Jawa Timur," tukas AHY.
Ia melanjutkan, salah aspek penting dari proyek tersebut adalah sustainable infrastructure dan resilient infrastructure, yakni punya daya tahan yang mengedepankan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan. Serta, dapat secara signifikan melindungi masyarakat.
Maka dari itu, proyek tanggul raksasa tersebut akan ditampilkan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025. AHY berharap akan ada investor dari luar negeri yang tertarik untuk masuk ke proyek tersebut.
"Jadi sebetulnya itu akan kami tampilkan juga kembali dan bahkan kita hadirkan pembicaraan-pembicaraan ini intensif dengan sejumlah pihak berbagai negara, berbagai stakeholders yang saya rasa akan tertarik untuk masuk ke Indonesia," tuturnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AHY Mau Tanggul Laut Cilegon-Gresik Tak Harus 100% Beton, Ini Kata KKP