SPBU Vivo Batal Pesan BBM dari Pertamina, Kenapa?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
01 October 2025 17:19
Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) VIVO di kawasan Jalan Pangeran Antasri, Jakarta, Sabtu (1/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) VIVO di kawasan Jalan Pangeran Antasri, Jakarta, Sabtu (1/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga sebagai subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) membeberkan bahwa badan usaha swasta penyedia bahan bakar minyak (BBM) yakni Vivo Energy Indonesia batal membeli stok BBM dari Pertamina.

Hal itu menyusul rencana Vivo yang sebelumnya sempat menunjukkan minatnya untuk membeli stok BBM Pertamina sebanyak 40.000 barel.

Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkapkan salah satu yang menjadi kendala dalam kerja sama antara pihak swasta dengan Pertamina adalah mengenai kandungan etanol yang terdapat dalam base fuel milik Pertamina.

"Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20% etanol. Kalau tidak salah. Nah, sedangkan ada etanol 3,5%," bebernya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Padahal menurutnya, konten etanol yang terdapat dalam base fuel Pertamina sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah.

"Nah, tetapi teman-teman SPBU swasta berkenan jika nanti pada kargo selanjutnya siap bernegosiasi kalau memang nanti kualitasnya. Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi," tandasnya.

Sebelumnya, Pertamina dan Vivo sejatinya sempat bersepakat untuk pembelian stok BBM Pertamina hingga 40 ribu barel kargo impor. Hal ini berdasarkan kesepakatan melalui business to business antara dua perusahaan.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyampaikan apresiasi atas langkah bersama ini. "Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan VIVO. Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik," ujarnya, dikutip Senin (29/9/2025)

Lebih lanjut, Roberth menambahkan mekanisme penyediaan pasokan kepada VIVO dengan menggunakan prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapan kami, dengan niat baik ini VIVO dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN," jelas Roberth.

Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas produk BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

Roberth menegaskan, kolaborasi dengan badan usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama. Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok BBM di SPBU Shell-BP Kosong, Rupanya Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular