Jalur Kereta Api Mati Rangkasbitung-Pandeglang Mau Dihidupkan Lagi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 01/10/2025 11:06 WIB
Foto: Suasana pembangunan Stasiun Jatake yang berada di jalur Commuter Line Tanah Abang–Rangkasbitung, Senin (5/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersiap mengaktifkan kembali jalur kereta api mati Rangkasbitung-Pandeglang di Provinsi Banten. Reaktivasi ini merupakan bagian dari strategi jangka menengah untuk membuka kembali akses transportasi rel yang sempat nonaktif, demi mendorong pemerataan pembangunan di daerah.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono mengatakan bahwa kesepakatan telah terjalin antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Banten, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Saat ini sudah direncanakan program reaktivasi Rangkasbitung menuju Pandeglang. Sebelumnya Gubernur Banten juga sudah audiensi ke Pak Menteri Perhubungan dan kita sepakat untuk bagi tugas dengan Pemda untuk rencana reaktivasi," ujar Allan dalam media briefing di Jakarta, Selasa (30/9/2025).


Ia menyebut, proses reaktivasi akan mulai dijalankan pada 2026, dengan fokus awal pada tahap perencanaan teknis dan pembebasan lahan jika dibutuhkan.

"Untuk tahun depan fokus terkait perencanaannya dan tentunya nanti pembebasan lahan apabila dibutuhkan penertiban dan lain-lain," katanya.

Meski demikian, Allan mengingatkan bahwa rencana reaktivasi jalur lama perlu dikaji secara menyeluruh karena menyangkut kebutuhan investasi yang tidak sedikit.

"Untuk jalur lainnya akan dikaji terkait prioritas dan kesiapannya. Karena besaran biaya sangat bergantung pada panjang jalur, kondisi prasarana eksisting, kebutuhan pembebasan lahan, serta standar teknis yang akan diterapkan," jelasnya.

"Oleh karena itu, untuk tahun depan memang kita fokus ke perencanaan dan kita lihat prioritasasi berdasarkan anggaran yang ada," tambah Allan.

Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, reaktivasi jalur kereta ini diproyeksikan membawa manfaat sosial ekonomi yang nyata bagi masyarakat Banten, khususnya di wilayah Pandeglang dan sekitarnya.

"Jadi ke depannya fokusnya itu, kita fokus ke manfaat real yang dapat dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

Allan juga menyebut bahwa DJKA dan KAI tengah mempertimbangkan model layanan kereta yang bisa langsung menyasar kebutuhan masyarakat lokal, seperti pedagang dan petani.

"Untuk Rangkasbitung-Pandeglang kami melihat di sana banyak aktivitas masyarakat, di mana KAI juga sedang mendorong adanya inovasi kereta pedagang petani. Kami melihat di sana ada potensi baik untuk mendukung aktivitas masyarakat sekitar sana sehari-harinya," ujar Allan.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Heboh Anggota DPR Minta Gerbong KAI Khusus Perokok