Sempat Disinggung Prabowo, Danantara & Menhan Kaji 'Harta Karun' RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengadakan rapat bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin, membahas mengenai kajian 'harta karun super langka' RI dalam hal ini mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element.

CEO Danantara, Rosan P Roeslani menyampaikan, bahwa Indonesia memiliki potensi besar atas Logam Tanah Jarang. Mineral strategis itu yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Jawa.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, mineral strategis ini harus dimanfaatkan di dalam negeri untuk modernisasi alat pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik," ungkap Rosan dalan akun resmi Instagramnya, Rabu (1/10/2025).

"Saya bersama Menteri Pertahanan dan Dirut PT Pindad membahas pengkajian nilai tambah LTJ, termasuk turunan dari pengolahan timah. Sejumlah BUMN juga akan dilibatkan, agar LTJ benar-benar menjadi sumber energi masa depan sekaligus penggerak ekonomi nasional," tambah Rosan.

Presiden RI Prabowo Subianto, sebelumnya menyampaikan, bahwa sisa hasil produksi (SHP) timah yang selama ini terbuang begitu saja mengandung mineral strategis yang cukup berharga bagi negara, yakni berupa Logam Tanah Jarang (LTJ).

"Yang lebih merisaukan tapi juga memberi harapan ternyata limbahnya, limbahnya memiliki nilai yang sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang atau rare earth," kata Prabowo, Senin (29/9/2025).

Ia pun menilai sebagian pejabat kemungkinan belum memahami bahwa limbah hasil tambang sebenarnya mengandung mineral tanah jarang yang bernilai tinggi.

Oleh karena itu, ia memerintahkan Bea Cukai untuk merekrut sejumlah ahli kimia guna melakukan pemeriksaan terhadap material-material yang bernilai tinggi.