Foto Internasional

Potret Bom Bunuh Diri Guncang Markas Militer, Mobil Remuk-10 Tewas

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 01/10/2025 05:30 WIB

Ledakan bom bunuh diri tersebut menewaskan 10 orang dan melukai 33 lainnya termasuk warga sipil.

1/5 Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, 30 September 2025. (REUTERS/Stringer)

Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom bunuh diri di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, Selasa (30/9/2025). Ledakan bom bunuh diri tersebut menewaskan 10 orang. (REUTERS/Stringer)

2/5 Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, 30 September 2025. (REUTERS/Stringer)

Beberapa pria bersenjata menyerbu markas tersebut setelah pengeboman, memicu baku tembak dengan paramiliter, kata Kepala Menteri Provinsi Sarfraz Bugti dalam pernyataan yang disiarkan televisi. (REUTERS/Naseer Ahmed)

3/5 Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, 30 September 2025. (REUTERS/Stringer)

Sepuluh orang, termasuk warga sipil dan tentara, tewas oleh para penyerang, kata Menteri Kesehatan Provinsi Bakht Kakar kepada Reuters. 33 lainnya luka-luka, kata pejabat setempat. (Tangkapan Layar Video/REUTERS)

4/5 Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, 30 September 2025. (REUTERS/Stringer)

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut. (REUTERS/Stringer)

5/5 Seorang tentara paramiliter berdiri di tengah reruntuhan setelah ledakan bom di dekat markas Korps Perbatasan di Quetta, Pakistan, 30 September 2025. (REUTERS/Stringer)

Para separatis, yang sebagian besar menargetkan pasukan keamanan Pakistan dan warga negara China atau proyek-proyek mereka, mengatakan bahwa mereka telah memperjuangkan hak mereka atas sumber daya regional. (Tangkapan Layar Video/REUTERS)