Bos Danantara: Freeport-McMoRan Sepakat Lepas 12% Saham Lagi ke RI

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 30/09/2025 17:42 WIB
Foto: Ilham Fikriansyah/detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa Freeport-McMoRan (FCX), perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), sepakat untuk melepas 12% saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Pemerintah Indonesia.

Bahkan, Rosan memastikan pemerintah tidak akan mengeluarkan dana untuk rencana penambahan saham tersebut. Rosan mengatakan, hal ini diputuskan setelah dirinya juga bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, untuk membahas rencana penambahan saham pemerintah di PTFI ini.

"Mereka (FCX) sudah menyetujui untuk 12%, saya juga di AS bertemu pimpinan langsung dengan CEO-nya langsung dengan owner-nya dan mereka sudah menyetujui untuk memberikan free of charge ya saham 12%," kata Rosan di Jakarta, Selasa (30/9/2025).


Menurut Rosan, semula rencana penambahan saham pemerintah di PTFI ditargetkan sebesar 10%, namun dengan negosiasi yang dilakukan, akhirnya mereka sepakat untuk naik menjadi 12%.

"Kita negosiasi tadi, yang dulunya secara bertahap 10% tapi alhamdulillah 12% sekarang, dan juga mereka akan buat dua universitas dan dua rumah sakit yang tujuannya untuk meningkatkan peran dokter dibangun di sana di Papua," kata Rosan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) lebih dari 10%. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan yakni sebesar 10%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan penambahan saham lebih dari 10% tersebut telah dibahas bersama Presiden Prabowo Subianto.

"Kami telah melaporkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan di mana salah satu tawarannya adalah ada penambahan saham di atas 10%," kata dia di Gedung Kementerian ESDM Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang bernegosiasi dengan Freeport untuk bisa memperoleh porsi hingga 12%. Nantinya, sebagian saham tersebut akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua.

"Dan pemerintah sedang bernegosiasi sampai dengan angka 12%. Dan ini saham ini adalah sebagian dikasih kepada BUMD Papua dan ini terjadi nanti pasca 2041," katanya.

Seperti diketahui, pada 2018 lalu Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia sebesar 51,23% melalui Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).

Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%. Sementara 48,77% saham lainnya dimiliki oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan (FCX).


(ven/wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Buka Suara Soal Tambang Freeport Berhenti Sementara