
Badan Geologi RI Akui Sisa Produksi Timah Mengandung 'Harta Karun'

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sisa hasil produksi (SHP) timah menyimpan "harta karun" berupa mineral ikutan bernilai tinggi, terutama yang bisa dijadikan bahan baku penting bagi berbagai industri.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid meyakini bahwa PT Timah Tbk (TINS) saat ini sedang berupaya mengumpulkan SHP karena mengandung mineral ikutan yang sangat berharga. Adapun, mineral ikutan yang umum ditemukan biasanya adalah seperti monasit dan xenotim.
"Saya kira PT Timah melakukan konservasi sesuai ketentuan apalagi sudah diketahui kandungan mineral dan unsur berharga," kata Wafid kepada CNBC Indonesia," Senin (30/9/2025).
Meski demikian, Wafid mengakui pengelolaan SHP di Indonesia belum dilakukan secara lebih lanjut. Mengingat, SHP mengandung unsur radioaktif yang cukup tinggi.
"Yang tidak semua institusi boleh melakukan kegiatan hanya BATAN yang punya kewenangan. Penelitian di Batan atau BRIN sekarang saya yakin sudah banyak dilakukan," kata Wafid.
Di sisi lain, menurut Wafid, pihaknya bersama institusi lain juga telah melakukan kajian dan analisis secara mendalam mengenai keberadaan SHP di beberapa komoditas tambang di Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, SHP di wilayah Bangka Belitung yang selama ini dianggap sebagai limbah dan tidak bernilai ternyata mengandung harta karun berupa Logam Tanah Jarang (LTJ).
"Yang lebih merisaukan tapi juga memberi harapan ternyata limbahnya, limbahnya memiliki nilai yang sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang atau rare earth," kata Prabowo, Senin (29/9/2025).
Ia pun menilai sebagian pejabat kemungkinan belum memahami bahwa limbah hasil tambang sebenarnya mengandung mineral tanah jarang yang bernilai tinggi.
Oleh karena itu, ia memerintahkan Bea Cukai untuk merekrut sejumlah ahli kimia guna melakukan pemeriksaan terhadap material-material yang bernilai tinggi.
Prabowo lantas menyoroti maraknya praktik penyelundupan hasil timah dari wilayah Bangka Belitung ke luar negeri. Menurut dia, setidaknya hampir 80% hasil timah dari wilayah Bangka Belitung selama ini diselundupkan ke luar negeri melalui berbagai jalur.
"Hampir 80% hasil timah diselundupkan dan menyelundupkannya macem-macem ada yang pakai kapal, ada yang pakai ferry, sekarang tutup tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar," kata Prabowo.
(ven/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Punya "Harta Karun" Mahal Rebutan Dunia, Tapi Dibuang Sia-Sia