
Janji Prabowo Bisa Selamatkan Uang Negara Rp 67 Triliun, Ini Sumbernya

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memperkirakan bahwa penertiban tambang ilegal, khususnya tambang timah yang tersebar di Bangka Belitung akan berdampak signifikan pada penyelamatan uang negara.
Bahkan tak tanggung-tanggung, uang negara yang bisa diselamatkan totalnya mencapai Rp 67 triliun. Rinciannya yakni pada tahun ini uang yang bisa diselamatkan negara diperkirakan bisa sebesar Rp 22 triliun, sedangkan untuk tahun depan nilainya mencapai Rp 45 triliun.
"Kita perkirakan September-Oktober-November-Desember, kita bisa selamatkan Rp 22 triliun. Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp 45 triliun, dari 2 pulau ini saja," ungkap Prabowo dalam Musyawarah Nasional ke VI PKS, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Awalnya, Prabowo menjelaskan, selama ini Bangka Belitung memang merupakan pusat tambang timah terkemuka di dunia. Tapi sayangnya, tambang ilegalnya pun merajalela. Tak main-main, diperkirakan ada 1.000 tambang timah ilegal tersebar di Bangka Belitung.
Oleh karena itu, mulai 1 September 2025 lalu dirinya pun memerintahkan TNI, Polri, hingga Bea Cukai untuk melakukan operasi besar-besaran di Bangka Belitung.
"Mulai tanggal 1 September kemarin saya perintahkan TNI, Polri, Bea Cukai bikin operasi besar-besaran di Babel. Menutup yang selama ini hampir 80% hasil timah diselundupkan, 80% timah kita kita tutup dan nyelundupnya macem-macem, ada yang pake kapal, ada yang pakai ferry, sekarang tutup tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar.
Prabowo juga menyebut, limbah timah yang selama ini terbuang sia-sia ternyata mengandung mineral strategis berupa logam tanah jarang.
"Yang lebih merisaukan tapi juga memberi harapan ternyata limbahnya, limbahnya memiliki nilai yang sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang atau rare earth," kata Prabowo.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PT Timah Akui Tak Kendalikan Penuh Operasional Tambang, Kenapa?
