Internasional

Netanyahu Tiba-Tiba Minta Maaf ke Pemimpin Arab, Janji Tak Ulangi Lagi

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 30/09/2025 10:33 WIB
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers bersama dengan Presiden AS Donald Trump (tidak terlihat dalam gambar), di Ruang Makan Negara di Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 29 September 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, tiba-tiba meminta maaf ke pemimpin negara Arab, PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.

Ia dilaporkan menelepon dari Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat (AS), Senin, meminta maaf atas serangan terhadap Hamas di negara Teluk tersebut dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.


Netanyahu, yang hingga kini bersikap menantang sejak memerintahkan serangan pada 9 September di Qatar, menyampaikan seruan tersebut saat ia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas gencatan senjata di Gaza.

"Sebagai langkah awal, Perdana Menteri Netanyahu menyatakan penyesalannya yang mendalam bahwa serangan rudal Israel terhadap target Hamas di Qatar secara tidak sengaja menewaskan seorang prajurit Qatar," demikian pernyataan Gedung Putih, dikutip Selasa (30/9/2025).


"Ia selanjutnya menyatakan penyesalannya bahwa, dengan menargetkan kepemimpinan Hamas selama negosiasi penyanderaan, Israel telah melanggar kedaulatan Qatar dan menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi di masa mendatang," tambah Istana Presiden AS itu.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa Netanyahu dan Sheikh Mohammed juga sepakat untuk membentuk kelompok tiga arah guna meningkatkan koordinasi, memperbaiki komunikasi, menyelesaikan keluhan bersama. Keduanya juga akan memperkuat upaya kolektif untuk mencegah ancaman.

Perlu diketahui, Netanyahu selama berminggu-minggu bersikap menantang dan mencemooh Qatar, lokasi pangkalan udara AS terbesar di kawasan itu, karena menyediakan pangkalan bagi Hamas.

Pengaturan dengan Hamas sendiri telah lama dibuat, dengan persetujuan diam-diam Israel, karena mempertahankan kelompok militan tersebut dari pengaruh Iran.

Netanyahu sempat mengatakan bahwa perhitungan telah berubah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tak hanya Gaza, Israel juga telah menyerang Iran, Suriah, Lebanon, dan Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Trump sendiri sebelumnya mengatakan ia tidak senang dengan serangan Israel di Qatar, negara yang memberinya hadiah pesawat mewah. Serangan itu terjadi tepat ketika para pemimpin Hamas sedang membahas proposal AS untuk gencatan senjata di Gaza.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Qatar Diserang Israel, Negara Arab-Islam Rapat Darurat