Tiba-tiba Bos ID Food Sebut Gula BUMN Jelek, Kenapa?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
29 September 2025 21:55
Dirut ID FOOD Ghimoyo saat RDP dengan Komisi VI DPR, Senin (24/3/2025). (Tangkapan layar Youtube Komisi VI DPR )
Foto: Dirut ID FOOD Ghimoyo saat RDP dengan Komisi VI DPR, Senin (24/3/2025). (Tangkapan layar Youtube Komisi VI DPR )

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food, Ghimoyo, menyebut kualitas gula produksi BUMN kurang bagus. Hal itu, menurutnya terjadi karena pabrik gula milik BUMN sudah terlalu tua dan perlu revitalisasi.

"Kita hanya bisa jual massal (bulk). Karena kualitas gulanya itu nggak bagus yang punya BUMN, karena pabriknya tua. Kalau pabrik-pabrik yang sekarang itu walaupun waktu dia sama-sama produk dari tebu tapi dia lebih putih karena ada satu sistem yang kelewatan, hari ini harusnya revitalisasi," kata Ghimoyo saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Ia menegaskan, masalah utama bukan pada usia pabrik, melainkan pada peralatan gilingan yang menentukan rendemen tebu.

"Kalau pabrik gula nggak masalah umur 90 tahun, 100 tahun, nggak ada masalah. Yang penting gilingan. Karena gilingan itu menentukan rendemen. 1 persen rendemen dari 8 persen rendemen sudah berapa ribu ton. Ini yang kadang (terjadi) di perusahaan BUMN," jelasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut seusai rapat, soal maksud gula BUMN tidak bagus, Ghimoyo menegaskan hal itu hanya terkait warna.

"Enggak, itu mungkin karena tua dan kalau pabrik baru itu ada satu alat yang butuh supaya lebih putih saja. Sama kalau gula sama," ucap dia saat ditemui usai rapat.

Menurutnya, warna gula BUMN cenderung lebih kuning dibandingkan produk dari pabrik modern. "Bukan, kuning, wajar itu," katanya ketika ditanya apakah gula terlihat lebih cokelat.

Meski demikian, ia memastikan gula tersebut tetap layak dikonsumsi dan tidak diolah ulang. "Enggak, itu jadi. Jadi itu yang namanya ICUMSA (International Commission For Uniform Methods of Sugar Analysis)," jelasnya.

Soal rencana revitalisasi pabrik gula BUMN, Ghimoyo menegaskan itu bukan ranah ID Food, melainkan ranahnya PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). "Itu urusan SGN, bukan ID Food. ID Food tukang jualan aja," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BUMN Pangan Ini Miris Nasib Wisata Bahari RI, Asing Lebih "Cinta"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular