FOTO Internasional

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Dua Petaka Hantam Tetangga RI Sekaligus

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 29/09/2025 21:50 WIB

Filipina diterpa bencana beruntun, Topan Ragasa tewaskan 14 orang dan Badai Tropis Bualoi 10 orang, ribuan warga dievakuasi, infrastruktur rusak parah.

1/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Filipina kembali diterpa bencana beruntun setelah Topan Super Ragasa dan Badai Tropis Bualoi menghantam wilayahnya dalam waktu berdekatan. Pejabat bencana pada Jumat melaporkan korban tewas akibat Bualoi meningkat menjadi 10 orang, sementara Ragasa yang lebih dulu melanda Filipina utara menewaskan sedikitnya 14 orang sebelum bergerak ke Taiwan dan merenggut 15 korban jiwa di sana. (REUTERS/Noel Celis)

2/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Bualoi mendarat di Samar Timur, kemudian melintasi Masbate dan menyapu wilayah Bicol di selatan Pulau Luzon. Pemerintah Filipina sempat menghentikan kegiatan pemerintahan dan sekolah di sejumlah wilayah, termasuk Metro Manila, untuk mengantisipasi dampak badai. Kantor Pertahanan Sipil menyebut tiga korban jiwa di Masbate akibat pohon tumbang, tenggelam, dan runtuhan tembok, sementara tujuh korban lainnya tewas di Filipina tengah karena banjir bandang serta gelombang badai. (REUTERS/Noel Celis)

3/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Gubernur Masbate, Antonio Kho, meminta bantuan segera dari pemerintah pusat. Ia menekankan pentingnya pembersihan puing, pemulihan listrik, dan pembukaan kembali pelabuhan agar bantuan dapat segera disalurkan. Hujan deras, angin kencang, pemadaman listrik, serta kerusakan lahan pertanian dan infrastruktur juga dilaporkan di wilayah Luzon selatan. (REUTERS/Noel Celis)

4/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Ratusan ribu warga dievakuasi menjelang kedatangan Bualoi, termasuk JC Borromeo, warga Manila yang kini tinggal di pusat evakuasi bersama ketiga anaknya. “Kami tinggal di dekat tepi sungai dan akan sulit jika airnya naik,” ujarnya sambil menggendong bayinya. Bualoi, yang disebut Opong oleh warga setempat, memiliki kecepatan angin maksimum 110 km/jam dengan hembusan hingga 135 km/jam, dan diperkirakan kembali menguat menjadi topan saat bergerak menuju Vietnam. (REUTERS/Noel Celis)

5/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Sementara itu, hanya beberapa hari sebelumnya, Filipina utara dihantam Topan Super Ragasa yang membawa angin hingga 220 km/jam. Ragasa tercatat sebagai topan terkuat di dunia tahun ini, memicu kerusakan luas di Provinsi Cagayan, La Union, dan Benguet. Sedikitnya tiga orang tewas dan enam hilang saat badai menghantam awal pekan, sebelum jumlah korban bertambah hingga 14 orang. (REUTERS/Lisa Marie David)

6/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Laporan dari Palang Merah Filipina menunjukkan kerusakan parah di Pulau Calayan, Provinsi Cagayan, dengan bangunan hancur dan pohon tumbang. Seorang korban dilaporkan tewas akibat tanah longsor di Benguet, seorang lainnya terseret arus sungai di La Union, dan seorang nelayan meninggal ketika perahu terbalik di Cagayan. Presiden Ferdinand Marcos Jr. bahkan memerintahkan seluruh instansi pemerintah untuk siaga penuh dan memobilisasi bantuan darurat. (REUTERS/Lisa Marie David)

7/7 Seorang pria mengarungi jalan yang banjir setelah hujan, yang diperparah oleh Badai Tropis Bualoi, di Dela Paz, Binan, provinsi Laguna, Filipina, 26 September 2025. (REUTERS/Noel Celis)

Setelah meninggalkan Filipina, Ragasa terus bergerak ke arah barat laut dan mendekati Provinsi Guangdong, China selatan. Kini, perhatian pemerintah Filipina beralih pada Bualoi yang masih berpotensi menimbulkan dampak lebih besar, sementara Vietnam bersiap menghadapi badai tersebut dengan peringatan hujan lebat antara 28–30 September yang berisiko memicu banjir parah di kawasan dataran rendah dan perkotaan. (REUTERS/Lisa Marie David)