
2 Sandera dalam Bahaya, Hamas Minta Israel Setop Dulu Bombardir Gaza

Jakarta, CNBC Indonesia - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam mengeluarkan seruan mengejutkan kepada militer Israel agar menghentikan sementara operasi udara dan menarik pasukan dari sebagian wilayah Kota Gaza. Permintaan itu disampaikan dengan alasan untuk menyelamatkan dua sandera Israel yang disebut telah "hilang kontak" akibat gencarnya serangan.
"Nyawa dua tahanan itu berada dalam bahaya nyata, dan (pasukan Israel) harus segera mundur ke selatan Street 8 serta menghentikan operasi udara selama 24 jam mulai pukul 18.00 hari ini [Minggu, (28/9/2025)], guna memungkinkan upaya penyelamatan para tahanan," demikian pernyataan resmi Al-Qassam, dilansir AFP.
Menurut pengumuman sebelumnya, hilangnya komunikasi dengan para sandera tersebut terjadi selama 48 jam terakhir, ketika militer Israel meningkatkan serangan udara dan darat di dua distrik selatan Kota Gaza. Hamas menegaskan operasi itu menghambat mereka melacak keberadaan para sandera.
Ini bukan kali pertama Hamas menyatakan kehilangan kontak dengan sandera. Tahun lalu, kelompok itu sempat mengumumkan situasi serupa terhadap seorang sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika, yang akhirnya dilepaskan beberapa hari setelah pengumuman itu.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza kembali memburuk. Badan Pertahanan Sipil Gaza yang beroperasi di bawah otoritas Hamas melaporkan sedikitnya 38 orang tewas akibat serangan Israel pada Minggu, termasuk 14 di antaranya di Kota Gaza.
Sejak memulai agresi besar-besaran ke Kota Gaza, Israel terus mengeluarkan instruksi agar warga Palestina bergerak ke arah selatan untuk menghindari operasi militer. Namun, data menunjukkan korban sipil tetap bertambah setiap hari.
Adapun permintaan terbaru Hamas terkait dua sandera Israel menambah lapisan baru dalam konflik berkepanjangan ini. Belum jelas apakah militer Israel akan mempertimbangkan permintaan penghentian serangan selama 24 jam tersebut.
Namun, jika merujuk pada pengalaman sebelumnya, setiap pernyataan terkait sandera kerap menjadi isu sensitif yang memicu dilema politik dan militer. Bagi Israel, operasi militer terus dianggap perlu untuk menekan Hamas, sementara bagi Hamas, status sandera sering menjadi kartu tawar utama dalam perundingan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Sebut Gencatan Senjata Gaza, Ini Respons Netanyahu
