Trump Happy, Pamerkan Komitmen Investasi Besar dari Jepang & Korsel
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan Korea Selatan akan menyediakan investasi miliaran dolar secara "di muka". Meskipun Seoul menilai langkah tersebut bisa menyebabkan krisis keuangan jika tuntutan AS dipenuhi tanpa jaminan perlindungan.
Namun, pernyataan Trump itu bertolak belakang dengan pemahaman Korea Selatan mengenai perjanjian dagangnya dengan Amerika Serikat, kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters yang meminta tidak disebut namanya atau anonim.
"Kami tidak pernah berpikir untuk melakukan investasi sekaligus," tambah pejabat Korea Selatan tersebut, seraya menambahkan bahwa baik Korea Selatan maupun Jepang bermaksud untuk menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek hanya setelah "panggilan modal" yang diajukan Amerika Serikat, dikutip dari channelnewsasia Sabtu (27/9/2025).
Korea Selatan yang menjanjikan US$ 350 miliar untuk proyek-proyek AS pada bulan Juli, telah menolak tuntutan AS untuk mengendalikan dana tersebut. Bahkan para pejabat Korea Selatan mengatakan perundingan untuk meresmikan perjanjian perdagangan mereka menemui jalan buntu.
Trump meresmikan kesepakatan dagang dengan Jepang bulan ini, menurunkan tarif impor mobil dan produk lainnya dengan imbalan US$ 550 miliar investasinya dalam proyek-proyek AS, dan para pejabat AS telah mendesak Seoul untuk mengikutinya.
"Kami punya di Jepang, US$ 550 miliar, Korea Selatan US$ 350 miliar. Itu di muka," kata Trump.
Komentar Trump muncul di tengah keraguan politik yang semakin menghantui perundingan dagangnya dengan Korea Selatan, membuat para investor khawatir Seoul mungkin akan mendapatkan kesepakatan yang buruk atau bahkan tidak sama sekali.
Baik Jepang maupun Korea Selatan telah menyatakan bahwa mereka akan berinvestasi berdasarkan proyek-proyek AS, alih-alih membayar total US$ 900 miliar di muka.
Sebuah nota kesepahaman tentang investasi Jepang senilai US$ 550 miliar yang disepakati dengan Amerika Serikat pada bulan September juga tidak menyebutkan pembayaran "di muka" atas dana tersebut.
Dikatakan bahwa investasi harus dilakukan 'dari waktu ke waktu' hingga akhir masa jabatan Trump pada Januari 2029. Berdasarkan kesepakatannya, Tokyo setuju untuk mentransfer uang dalam waktu 45 hari setelah AS memilih sebuah proyek.
Pejabat Jepang menolak berkomentar atas pernyataan "terbuka" yang disampaikan Trump pada Jumat.
Korea Selatan juga menegaskan tidak mampu melakukan investasi tunai dalam jumlah besar. Pekan lalu, Presiden Lee Jae Myung mengatakan kepada Reuters bahwa tanpa perlindungan, seperti mekanisme pertukaran mata uang, ekonomi Korea Selatan berisiko terjerumus ke dalam krisis.
Para analis mengatakan pertukaran mata uang tidak mungkin terjadi, dan para negosiator Korea Selatan mendorong agar sebagian besar dana diberikan dalam bentuk pinjaman, alih-alih investasi langsung.
Mereka juga mendesak Washington untuk menyediakan mekanisme guna memastikan bahwa proyek-proyek tersebut layak secara komersial.
(ven/haa)