Puji Kinerja BGN, Purbaya Kaji Tambah Anggaran Rp28 T Tahun Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengapresiasi kinerja penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional yang dinilai lebih baik dari perkiraanya.
Hal tersebut disampaikannya setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor BGN, Jumat (26/9/2025). Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap perekonomian.
"Tadi saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan dan programnya, multiplier effect-nya ke perekonomian memang cukup signifikan," ujar Purbaya kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).
Purbaya pun menilai ada kemungkinan penambahan anggaran sebesar Rp 28 triliun untuk tahun 2025. Seperti yang diketahui, pemerintah menganggarkan Rp 71 triliun untuk sepanjang tahun.
"Mungkin kurang Rp 28 triliun lagi. Ya saya akan pikir benar-benarnya seperti apa. Tapi sudah ada, jadi tinggal shift saja kalau ada masalah," ujarnya.
Namun, keputusan penambahan anggaran tersebut akan mempertimbangkan realita penyerapan di lapangan. Untuk memastikan anggaran terserap maksimal, Purbaya menegaskan akan melakukan pemantauan secara langsung.
"Nanti akhir Oktober saya akan disini lagi. Betul nggak dia bisa nyerap? Kalau betul kita kasih tambah. Kalau nggak ya kita potong," ujarnya
"Hanya ingin tahu itu saja untuk memastikan nanti programnya betul-betul berjalan dan berdampak ke perekonomian dan tidak membuat saya pusing kalau di audit ke depan. Jadi kita saling membantu. Kalau belum, saya siap sediakan buat beliau," ujarnya.
Seperti yang diketahui, penyerapan anggaran makan bergizi gratis (MBG) selama delapan bulan pada tahun ini baru terserap Rp 13 triliun. Padahal, pagu anggarannya sepanjang 2025 senilai Rp 71 triliun.
"Saat ini, 8 September yang lalu, realisasinya adalah Rp 13 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN edisi September 2025 dikutip Kamis (25/9/2025).
Anggaran MBG per akhir Agustus 2025 telah dinikmati oleh 22,7 juta penerima melalui 7.644 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari total 22,7 juta penerima itu, paling banyak yang menikmati dari wilayah Jawa mencapai 13,26 juta penerima. Lalu, di Sumatera sebanyak 4,86 juta penerima.
Adapun di wilayah Bali-Nusa Tenggara sebanyak 1,34 juta penerima, Sulawesi sebanyak 1,7 juta jiwa, Kalimantan 1,03 juta orang, dan Maluku-Papua sebanyak 520 ribu jiwa.
"Sebaran penerimanya, teman-teman bisa lihat dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara, telah mulai muncul dapur-dapur umum, dan juga penerima makan bergizi gratis," ungkap Suahasil.
(haa/haa)