Bahlil Sebut Setelah 2041, BUMD Papua Bisa Punya Saham di Freeport

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 16:30 WIB
Foto: Suasana tambang Grasberg, Freeport. (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) lebih dari 10%. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan yakni sebesar 10%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan penambahan saham lebih dari 10% tersebut telah dibahas bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kami telah melaporkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan di mana salah satu tawarannya adalah ada penambahan saham di atas 10%," kata dia di Gedung Kementerian ESDM Jumat (26/9/2025).


Menurutnya, pemerintah saat ini sedang bernegosiasi dengan Freeport untuk bisa memperoleh porsi hingga 12%. Nantinya, sebagian saham tersebut akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua.

"Dan pemerintah sedang bernegosiasi sampai dengan angka 12%. Dan ini saham ini adalah sebagian dikasih kepada BUMD Papua. Dan ini terjadi nanti di Pasca 2041," katanya.

Menurut Bahlil perpanjangan selepas 2041 cukup penting agar eksplorasi yang dilakukan PTFI bisa tetap berjalan. Karena itu, tahapan-tahapan sedang dipersiapkan, dan setelah rampung, pemerintah berencana menggelar rapat final dengan pihak Freeport pada awal Oktober.

"Nah tahapan-tahapan ini yang sekarang kita lakukan. Nah nanti kalau sudah selesai, saya rencana mungkin di awal di Oktober, baru kami akan melakukan rapat final dengan pihak Freeport," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil: RI Akan Tambah Saham Freeport Lebih dari 10%