Meningkat 8,03%, Ekspor RI Sentuh US$ 160 M hingga Juli 2025

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
26 September 2025 14:47
Mendag Bongkar Nasib & Strategi Perkuat Daya Saing Ekspor RI di Pasar Global (CNBC Indonesia TV)
Foto: Mendag Bongkar Nasib & Strategi Perkuat Daya Saing Ekspor RI di Pasar Global (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Budi Santoso kinerja ekspor Indonesia mencatat pertumbuhan positif di tengah berbagai tantangan yang ada. Di mana pada Januari hingga Juli 2025, ekspor Indonesia meningkat 8,03%.

"Jadi ekspor kita sekarang Januari-Juli mencapai US$ 160 miliar, naik dari sebelumnya 148% pada periode yang sama Januari-Juli," ungkap Budi dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (26/9/2025).

Hasil tersebut lanjut Budi membuat perdagangan Indonesia surplus US$ 23 miliar atau meningkat 45% jika bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 16 miliar. 

Budi menjelaskan ekspor Indonesia sendiri masih banyak tertuju ke negara Tiongkok dengan ekspor mencapai 22%, kemudian disusul Amerika Serikat sebesar 11%, dan India sebesar 6%. Dari kinerja ini, surplus perdagangan Indonesia terbesar masih berasal dari AS senilai US$ 10,5 miliar.

"Tapi ketika kita lihat pasar kita terbesar Tiongkok, kalau kita lihat sebenarnya surplus kita terbesar disusul ke Amerika. Kita Januari-Juli ini surplus US$ 10,5 miliar. Disusul kemudian India. Biasanya India ini nomor 1," tutur Budi.

Selain itu ekspor Indonesia di sejumlah negara seperti Swiss, Bangladesh, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 147%, 28%, 26%, dan 23%. Nilai ekspor ini didorong oleh produk-produk industri pengolahan.

"Di tahun ini ada yang menarik karena banyak ternyata kinerja ekspor kita ini sudah mulai meningkat di beberapa negara tujuan yang selama ini pertumbuhannya sebenarnya biasa saja," terang Budi.

Dia memaparkan, perang Rusia-Ukraina hingga ketegangan geopolitik di Timur Tengah menyebabkan gangguan rantai pasok global. Termasuk mengganggu harga komoditas serta supply dan demand pasar global.

Dari dalam negeri, pemerintah terus mendorong daya saing produk lokal dengan memperluas hilirisasi hingga produk RI bisa bersaing di pasar internasional.

"Kita ingin terus meningkatkan daya saing produk kita. Kita sudah proses hilirisasi dan terus kita tingkatkan sehingga produk-produk kita bisa masuk ke pasar global," pungkas Budi.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Anjlok, Neraca Dagang RI Surplus US$4,18 M di Juli 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular