
Kapal Selam Nuklir AS Merapat ke Tetangga RI, Siap Perang Lawan China?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali memamerkan kekuatan militernya di kawasan Asia-Pasifik. Kapal selam bertenaga nuklir USS Ohio merapat di Teluk Subic, Filipina, yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan maritim antara Filipina dan China.
Submarine Group Seven, komando Angkatan Laut AS yang membawahi operasi kapal selam di Pasifik barat, mengonfirmasi kunjungan tersebut.
"USS Ohio mendukung Armada Ketujuh AS, armada bernomor terbesar yang dikerahkan ke garis depan, beroperasi bersama sekutu dan mitra dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata pihak komando kepada Newsweek, dikutip Jumat (26/9/2025).
USS Ohio merupakan kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio yang mampu meluncurkan hingga 154 rudal jelajah Tomahawk. Kehadirannya terjadi hanya beberapa pekan setelah kapal induk terbaru China, CNS Fujian, melakukan uji coba di lepas pantai Provinsi Hainan.
Analis angkatan laut asal Australia, Alex Luck, menilai keberadaan kapal selam AS tetap menjadi ancaman serius bagi China.
"Kemampuan kapal selam Amerika, menurut pandangan saya, tetap menjadi vektor ancaman utama bagi operasi angkatan laut China," ujarnya.
Foto yang dirilis Angkatan Laut AS menunjukkan Ohio baru saja menggelar latihan bersama Korps Marinir AS di Laut Filipina. Latihan itu disebut sebagai upaya memberikan "opsi fleksibel, berposisi maju, dan respons cepat" bagi komandan tempur AS di kawasan.
Sebelum berlabuh di Filipina, kapal selam tersebut sempat muncul di Guam pada April dan Brisbane, Australia, pada Juli lalu. Langkah ini mempertegas strategi Washington mempertahankan kehadiran militernya di gugusan pulau pertahanan di Pasifik barat, dengan Filipina sebagai salah satu titik utama.
Masih belum jelas apakah Ohio akan menggelar latihan bersama dengan militer Filipina. Namun, kunjungan ini dipandang sebagai sinyal komitmen AS memperkuat sekutunya di Asia Tenggara dalam menghadapi klaim sepihak Beijing di Laut China Selatan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Militer AS dan Tetangga RI Satukan Kekuatan, Bikin China Uring-uringan
