
Israel Sudah Menggila di Tanah Arab, Turki Jadi Target Berikutnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman ekspansionis Israel dinilai mulai meluas di kawasan Timur Tengah. Setelah melancarkan serangan ke Qatar, sejumlah analis menilai Turki bisa menjadi titik panas berikutnya dalam konstelasi geopolitik regional.
Michael Rubin, peneliti senior American Enterprise Institute di Washington, menyebut Turki berisiko menjadi sasaran Israel berikutnya.
"Israel tidak boleh bergantung pada keanggotaan NATO Turki sebagai tameng perlindungan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (22/0/2025).
Akademisi Israel Meir Masri bahkan menulis di media sosial: "Hari ini Qatar, besok Turki."
Ankara merespons dengan keras. Seorang penasihat senior Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai "anjing Zionis" dan mengancam akan menghapus Israel dari peta.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan juga menegaskan visi "Israel Raya" yang digaungkan Benjamin Netanyahu bertujuan melemahkan negara-negara tetangga.
"Israel berupaya membuat negara-negara di kawasan tetap lemah, tidak efektif, dan terpecah," ujar Fidan.
Ia menambahkan visi yang diyakini sebagian Zionis religius meluas hingga Suriah, Lebanon, Mesir, dan Yordania modern, pada dasarnya ingin memecah belah kawasan.
Omer Ozkizilcik, peneliti Atlantic Council, mengatakan Ankara memandang retorika anti-Turki sebagai tanda Israel ingin membangun hegemoni regional.
"Turki makin merasa bahwa agresi Israel tidak memiliki batas dan menikmati dukungan Amerika," ujarnya.
Sementara menurut pensiunan laksamana Turki Cem Gurdeniz, manifestasi awal ketegangan kemungkinan muncul di Suriah.
"Manifestasi pertama ketegangan Turki-Israel kemungkinan besar akan muncul di front Suriah, baik di darat maupun udara," katanya.
Meski begitu, analis King's College London Andreas Krieg menekankan konflik terbuka belum tentu terjadi. "Ancaman Israel terhadap Turki bukanlah agresi militer konvensional, melainkan penargetan kepentingan Turki melalui cara tidak langsung," ujarnya.
Dengan meningkatnya tensi, Turki diperkirakan memperkuat sistem pertahanan udara, intelijen, dan memperluas koalisi dengan Qatar, Yordania, serta Irak. Namun dengan dukungan penuh AS terhadap Israel, rivalitas Ankara-Tel Aviv diprediksi bakal terus memanas.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Timur Tengah Kacau, Hamas Bereaksi Israel Serang Iran
