
Ramai Warga Pasang PLTS Atap, PLN Beberkan Dampaknya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan dampak yang ditimbulkan dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap terhadap sistem kelistrikan perusahaan.
Direktur Utama PT PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah mengaku pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam menggenjot pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia, meskipun hal ini berdampak pada keandalan trafo untuk PLTS Atap.
"Kalau semua PLTS Atap dipasang sekaligus ada kemungkinan trafo kami tidak kuat, sehingga malah menyebabkan pemadaman," kata Chairani dalami dalam webinar Meneropong Pencapaian ESG di Tengah HUT RI ke-80, Kamis (25/9/2025).
Meski demikian, PLN terus mengupayakan untuk melakukan perbaikan terhadap infrastruktur transmisi maupun distribusi, sehingga PLTS Atap bisa lebih banyak masuk ke dalam sistem kelistrikan.
"Walaupun kalau secara pribadi kepentingan PLN Ibu Bapak, kadang-kadang pelanggan kita yang memasang rooftop (PLTS Atap) itu dia turun daya lho ke PLN. Karena dia nggak nambah demand, tapi dia pengen dia green, maka dia bikin rooftop. Tapi itu ya nggak apa-apa, PLN ikutin," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menambah kuota penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada tahun 2025. Hal tersebut menyusul meningkatnya animo masyarakat memasang PLTS Atap.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa pihaknya berencana membuka kembali kuota PLTS Atap pada 1 Juli mendatang.
Oleh sebab itu, ia pun mengajak masyarakat yang ingin memasang PLTS Atap untuk mengajukan permohonan izin dan kuota PLTS Atap melalui aplikasi PLN Mobile.
"Jadi mohon akses ke PLN Mobile itu aplikasi nanti bisa di download. Terus kalau Bapak-Ibu ingin memasang solar rooftop di rumahnya masing-masing coba untuk bisa memasang, meng-apply dulu kuotanya, lalu nanti bisa di-approve PLN dan setelah itu pasang sendiri atau pakai vendor terserah ya," kata Eniya dalam acara Human Capital Summit (HCS) 2025, Rabu (4/6/2025).
Menurut Eniya, penambahan kuota PLTS Atap dilakukan guna merespons minat masyarakat atau industri yang ingin memasang sumber energi bersih tersebut. Bahkan sudah banyak dari para industri yang datang untuk meminta tambahan kuota.
"Kuotanya akan kita tambah karena permintaan dari berbagai industri ke kami lumayan banyak sekali. Jadi sekarang kita juga berkeinginan arahannya Pak Menteri juga menambahkan industri-industri solar PV," katanya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! Warga Pulau Parit Mulai Nikmati Listrik PLN 24 Jam