
Video: Tak Peduli Trump Benci EBT, RI Tancap Gas Dorong Listrik Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, AS pada Selasa, 23 September 2025, Presiden AS, Donald Trump menyebutkan bahwa pengembangan energi hijau atau energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai penipuan, merugikan dan memicu kegagalan sebuah negara karena sangat mahal dan tidak efisien.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI), Feiral Rizky Batubara menyebutkan bahwa Presiden Trump memiliki pandangan yang berbeda terkait EBT, hal ini tercermin dari mundurnya AS dari kesepakatan internasional Paris Agreement.
Kebijakan AS ini tentu saja menjadi sentimen negatif terhadap investasi dan pengembangan EBT di dunia termasuk di Indonesia. Meski demikian, komitmen pemerintah RI di masa Presiden Prabowo masih kuat mendukung EBT melalui transisi energi RI menuju Net Zero Emission 2060.
Selain itu Indonesia berkomitmen mengembangkan EBT melalui RUPTL 2025-2034 yang menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 69,5 GW dengan kontribusi sektor EBT dan sistem penyimpanan (storage) mencapai 61% atau sebesar 42,6 GW .
Seperti apa prospek dan tantangan pengembangan EBT RI? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI), Feiral Rizky Batubara dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 24/09/2025)

-
1.
-
2.
-
3.