Realisasi KPR Rumah Subsidi Sudah 221.047 Unit, Ini Rinciannya

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
23 September 2025 20:07
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) rumah subsidi terus meningkat.

Menteri yang kerap disapa Ara ini melaporkan KPR subsidi dari 1 Januari hingga 15 September telah mencapai 221.047 unit.

"Saya sampaikan, bahwa realisasi KPR subsidi per 15 September 2025, totalnya mencapai 221.047 unit," kata Ara saat konferensi pers di Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (23/9/2025).

Secara lebih rinci, dari total 221.047 tersebut, untuk KPR rumah subsidi dari yang masih proses pembangunan, ready stock (sudah dibangun tetapi belum akad kredit), hingga akad kredit tetapi dana pinjaman KPR belum cair sudah mencapai 45.385 unit.

Sedangkan, untuk penyaluran KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari yang sudah akad kredit sampai akad Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) khusus ASN yang sudah terbangun, sudah mencapai 175.662 unit.

Suasana proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan perumahan di Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Suasana proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan perumahan di Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan perumahan di Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Dari bangun sampai akad, juga masih dalam pembangunan, kredit juga belum cair itu ada 45.385 unit. Sedangkan KPR FLPP dan akad Tapera yang sudah terealisasi sudah mencapai 175.662 unit," terang Ara.

Dengan realisasi itu, Ara optimistis target penyaluran KPR subsidi sebanyak 350 ribu unit dapat tercapai. Untuk itu, pihaknya mengeluarkan berbagai kebijakan insentif dengan kerja sama berbagai pihak, di mana salah satunya yakni Kejagung.

"Kami sudah berikan insentif berupa BPHTB dan PBG gratis serta rumahnya berkualitas. Saya berharap itu juga bisa digunakan karena sangat bagus," ujarnya.

Menteri Ara juga mengungkapkan pencapaian bahwa pembangunan rumah subsidi tahun ini menjadi yang terbanyak diantara tahun-tahun lain.

"Bahwa rumah subsidi ini meningkat rata-rata biasanya setiap tahun 200 ribu. Tahun ini pertama kali sepanjang sejarah menjadi 350 ribu untuk tahun ini," pungkasnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Ara Sudah Belanjakan Anggaran Rp 113,6 M, untuk Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular