Survei OLX: 538 Ribu Orang RI Cari Kerja, Tapi Lowongannya Cuma Segini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 21:10 WIB
Foto: Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan dalam acara JobCity Job Fair (JCJF) 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (5/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform OLX mencatat lonjakan signifikan dalam aktivitas pencarian kerja dan pembukaan lowongan di kuartal II-2025. Berdasarkan data internal, rata-rata pengguna aktif untuk kategori lowongan kerja meningkat 53% dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Jumlah lowongan yang dipasarkan di OLX kurang lebih 50 ribu lowongan pekerjaan dan ini naik kurang lebih 15% di-compare antara Q1 dan Q2 2025," kata Direktur OLX Agung Iskandar saat ditemui di Menara Astra, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Sementara itu, jumlah rata-rata pencari kerja di platform ini juga melonjak. Hal ini menjadi gambaran bahwa belakangan pencari lowongan kerja semakin banyak.


"Jumlah pencari kerja 538 ribu dan ini naik 25% di Q2 dibanding Q1 2025. unfortunately yang cari kerja jauh lebih tinggi dibanding lowongan kerja," kata Agung.

Foto: Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan dalam acara JobCity Job Fair (JCJF) 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (5/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan dalam acara JobCity Job Fair (JCJF) 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (5/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dari sisi permintaan, lima posisi yang paling banyak dicari perusahaan adalah Sales & Marketing, Staf Administrasi, Pekerja Lepas (Freelance), Sopir, serta Sales Promoter. Sementara itu, posisi yang paling banyak dilamar oleh pencari kerja adalah Staf Administrasi, Sopir, Sales & Marketing, Sales Promoter, dan Pekerja Lepas.

Selain pekerjaan tetap, OLX juga mencatat tren kenaikan di sektor jasa. Layanan yang paling populer diakses pengguna antara lain jasa konstruksi dan renovasi rumah, sewa mobil dan motor, servis elektronik, bantuan rumah tangga dan pengasuh anak, serta jasa IT dan komputer.

Tren ini menunjukkan peningkatan mobilitas pasar tenaga kerja informal dan semi-formal. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pekerjaan fleksibel dan layanan praktis, di tengah pemulihan ekonomi dan perubahan pola kerja pasca-pandemi.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sarjana Banyak, Tapi Susah Kerja