FOTO Internasional

Detik-Detik Macron Akui Negara Palestina, Prabowo Berdiri Tepuk Tangan

Pool, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 12:15 WIB

Macron umumkan Prancis akui Palestina di KTT PBB. Pengakuan itu disambut tepuk tangan delegasi, termasuk Riyad Mansour dan Presiden Prabowo.

1/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Prancis mengakui negara Palestina dalam KTT tentang Palestina, di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York. (REUTERS/Eduardo Munoz)

2/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

KTT Palestina dan solusi dua negara digelar sebagai bagian dari Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025) siang waktu setempat. Acara yang dipimpin bersama Prancis dan Arab Saudi itu dibuka dengan pernyataan Presiden Emmanuel Macron bahwa Prancis resmi mengakui Negara Palestina. (REUTERS/Eduardo Munoz)

3/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Pengumuman Macron disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Presiden Prabowo bersama delegasi Indonesia pun berdiri memberikan penghormatan. Mereka yang ikut dalam standing ovation antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. (Instagram/sekretariat.kabinet)

4/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Apresiasi sama diberikan oleh hampir seluruh delegasi peserta KTT, termasuk Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour. Nampak Riyad Mansour berpelukan dengan Macron usai berpidato. (REUTERS/Eduardo Munoz)

5/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Presiden Prancis Emmanuel Macron tersenyum saat menghadiri pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

6/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Dalam KTT itu, Presiden Macron selaku co-chair bersama Arab Saudi, menjadi pembicara pertama, diikuti Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Meski demikian, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan membuka kedutaan besar untuk negara Palestina sampai syarat gencatan senjata di Gaza dan pembebasan seluruh sandera terpenuhi. (REUTERS/Eduardo Munoz)

7/7 Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan delegasi selama pertemuan tingkat tinggi para kepala negara mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City, AS, 22 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Walaupun masih bersyarat, langkah Prancis tersebut disambut meriah oleh Otoritas Palestina. Delegasi Palestina menyebutnya sebagai keputusan "bersejarah dan penuh keberanian". Tidak hanya Prancis, pengakuan terhadap Palestina juga diumumkan pada hari yang sama oleh Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal. Sebelumnya, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia sudah menyatakan pengakuan pada Mei lalu, sementara Swedia melakukannya sejak 2014. (REUTERS/Eduardo Munoz)