Energy Corner

Video: PR Pengembang EBT Wujudkan Mimpi Warga RI Nikmati Listrik 100%

Merta Tristina, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 13:16 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 disebut sebagai RUPTL terhijau karena pemerintah RI menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga 42,6 Gigawatt (GW) atau 61% dari total penambahan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 69,5 Gigawatt.

Dalam RUPTL terbaru ini, pemerintah berencana menambah kapasitas listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 17,1 GW, kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 11,7 GW serta sektor energi angin 7,2 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan nuklir 0,5 GW.

Perusahaan EBT terkemuka asal Prancis yang fokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Hydropower (PLTA) hingga Biomassa yakni AKUO Energy Indonesia mengapresiasi RUPTL 2025-2034 sebagai komitmen pemerintah mengembangkan EBT di Indonesia.

Managing Director AKUO Energy Indonesia, Refi Kunaefi menyebutkan Penambahan EBT 42,6 GW dalam 10 tahun menjadi peluang bagi stakeholder EBT untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik EBT mencapai target elektrifikasi 100% di tahun 2029. AKUO Energy sebagai Independent Power Producer (IPP) yang mengembangkan proyek pembangkit listrik hijau dengan aset pembangkit secara global mencapai 2 GW dengan 95% berasal dari PLTS.

Refi juga mengatakan EBT saat ini sudah sangat kompetitif dan bisa bersaing dengan pembangkit energi fosil meski tantangan terkait keseriusan pemerintah mengembangkan ekosistem termasuk pasar lsitrik EBT nasional.

Seperti apa peran dan tantangan pengembang EBT meningkatkan kapasitas listrik hijau di RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Managing Director AKUO Energy Indonesia, Refi Kunaefi dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 23/09/2025)