Internasional

Perang Brutal Pecah di Penjara, Napi dan Aparat Saling Tembak-14 Tewas

luc, CNBC Indonesia
23 September 2025 09:30
Ekuador pada Selasa mengumumkan keadaan darurat di semua penjaranya setelah serangkaian insiden kekerasan termasuk penembakan dan ledakan terjadi di salah satu penjara paling berbahaya. (Tangkapan Layar Video Reuters/ECUADOR'S POLICE HANDOUT)
Foto: Ekuador pada Selasa mengumumkan keadaan darurat di semua penjaranya setelah serangkaian insiden kekerasan termasuk penembakan dan ledakan terjadi di salah satu penjara paling berbahaya. (Tangkapan Layar Video Reuters/ECUADOR'S POLICE HANDOUT)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 14 orang tewas dan 14 lainnya terluka dalam kerusuhan di sebuah penjara di kota pelabuhan Machala, Ekuador bagian selatan, Senin (22/9/2025) waktu setempat. Peristiwa ini dipicu bentrokan antar geng kriminal besar yang bersaing memperebutkan kendali.

Kepala Kepolisian setempat William Calle mengatakan bentrokan berlangsung brutal dan menargetkan aparat. "Dari dalam, mereka menembak, melempar bom, granat," ujarnya kepada jaringan televisi Ecuavisa, sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Dalam insiden tersebut, seorang sipir dilaporkan tewas dan sejumlah petugas sempat disandera.

Calle menambahkan, beberapa tahanan berhasil kabur, namun 13 orang sudah berhasil ditangkap kembali. Ia menegaskan bahwa kendali atas fasilitas penjara akhirnya bisa direbut kembali setelah sekitar 40 menit operasi.

Rekaman video yang dirilis kepolisian memperlihatkan aparat bersenjata lengkap memasuki kompleks penjara di tengah suara ledakan. Dari balik sel, terdengar teriakan, "Saya petugas polisi!" sementara suara lain memohon, "Tolong, jangan tembak!"

Korban tewas dalam kerusuhan ini berasal dari kelompok geng yang bersaing saingan, yakni Los Choneros dan Los Lobos, dua organisasi kriminal terbesar di Ekuador yang dikenal sebagai pengendali utama perdagangan narkoba. Kedua kelompok ini baru-baru ini digolongkan sebagai "organisasi teroris asing" oleh Amerika Serikat.

Negara dalam Kekacauan

Ekuador, negara berpenduduk sekitar 17 juta jiwa, kini berubah menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia akibat meningkatnya kejahatan terorganisir. Letaknya yang strategis, diapit Kolombia dan Peru, dua eksportir kokain terbesar dunia, membuat negeri ini menjadi jalur transit utama narkoba.

Data pemerintah menunjukkan lebih dari 70% kokain dunia saat ini melewati pelabuhan-pelabuhan Ekuador.

Pertarungan geng banyak dimainkan di balik jeruji besi. Sejak Februari 2021, sekitar 500 narapidana tewas dalam kerusuhan penjara, seringkali dengan cara sadis, tubuh dimutilasi atau dibakar.

Tragedi terburuk terjadi pada 2021 di Guayaquil, ketika lebih dari 100 tahanan terbunuh dalam bentrokan massal. Kala itu, para narapidana bahkan menyiarkan langsung di media sosial adegan mengerikan, termasuk mayat-mayat yang terpenggal dan hangus terbakar.

Tahun lalu, situasi kembali memburuk setelah gembong narkoba terkenal, Jose Adolfo Macias alias "Fito", kabur dari penjara. Anggota gengnya menyandera puluhan sipir, meledakkan bom di berbagai lokasi, dan bahkan menodongkan senjata ke arah seorang presenter televisi secara live.

Presiden Daniel Noboa kemudian menyatakan "keadaan konflik bersenjata internal" dan mengerahkan militer untuk mengambil alih pengendalian penjara. Namun bulan lalu, delapan lembaga pemasyarakatan, termasuk Machala, dikembalikan ke kewenangan kepolisian.

Fito akhirnya berhasil ditangkap kembali pada Juni tahun ini setelah lebih dari satu tahun melarikan diri. Sejak 2011, ia dijatuhi hukuman 34 tahun penjara atas kasus kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.

Meski demikian, ia tetap menjalankan jaringan kriminal dari balik sel, bahkan terekam menggelar pesta mewah dengan kembang api di dalam penjara, sebuah gambaran nyata lemahnya kontrol negara atas fasilitas pemasyarakatan.

Menurut Observatorium Kejahatan Terorganisir Ekuador, Los Choneros memiliki hubungan dengan kartel Sinaloa dari Meksiko, klan Teluk dari Kolombia, serta mafia Balkan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Trump Ingin Hidupkan Kembali Penjara Terkejam Alcatraz

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular