9 Tahun Menanti, IEU-CEPA Bakal Diteken Hari Ini di Bali

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 06:55 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). (X/@vonderleyen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto direncanakan akan menerima kunjungan kerja Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič pada tanggal 22 - 23 September 2025.

Adapun, agenda utama untuk mengumumkan dan melaksanakan penandatanganan penyelesaian substansial Perundingan IEU-CEPA. Momen ini menandai perjalanan panjang hampir satu dekade perundingan, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.

Sejak diawali pada Juli tahun 2016 silam, telah diselenggarakan paling tidak 19 putaran pertemuan resmi dan sejumlah pertemuan antar sesi untuk dapat menghasilkan kemajuan penting kesepakatan saat ini.


"Setelah menginjak 9 tahun masa perundingan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Perjanjian IEU-CEPA akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Pencapaian bersejarah ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua pihak, tetapi juga menegaskan keberhasilan upaya dalam membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan," ungkap Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Selasa (23/9/2025).

Lebih lanjut, Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan yang terus menunjukkan tren positif yang mencapai US$ 30,1 miliar pada tahun 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga mencatatkan surplus bagi Indonesia dengan peningkatan signifikan dari USD 2,5 miliar pada tahun 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada tahun 2024.

Capaian penyelesaian kesepakatan tersebut mencerminkan konsistensi dan keteguhan diplomasi ekonomi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional sekaligus membuka peluang yang lebih luas bagi akses pasar, peningkatan investasi, serta penguatan daya saing sektor strategis.

Haryo menjelaskan kesepakatan IEU-CEPA juga menjadi tonggak penting dalam membangun fondasi kerja sama ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Kesepakatan IEU-CEPA tersebut sekaligus akan membuka akses ekspor bagi produk Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa, dan menghapus tarif impor secara signifikan dimana sebanyak 80% ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif sebesar 0%.

Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik juga akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil. Melalui kerja sama tersebut, perdagangan Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat meningkat hingga dua kali llipat pada lima tahun mendatang.

"Kesepakatan ini memiliki nilai strategis yang tinggi karena tidak hanya menghadirkan keuntungan nyata bagi pelaku usaha di Indonesia maupun Eropa, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap praktik keberlanjutan yang kini menjadi fokus utama kebijakan Uni Eropa. Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat kian menegaskan peran aktifnya dalam perdagangan global yang berkelanjutan," jelas Haryo.

Mengawali rangkaian kunjungan tersebut, Menko Airlangga dan Komisioner Uni Eropa Maroš diagendakan akan melakukan pertemuan bilateral yang diharapkan dapat menjadi forum strategis untuk membahas perkembangan penyelesaian IEU-CEPA serta memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

Usai menggelar pertemuan bilateral, Menko Airlangga dan Komisioner Uni Eropa Maroš akan melaksanakan Signing dan Joint Announcement yang merupakan momentum resmi pengumuman penyelesaian substansial perundingan IEU-CEPA. Penandatanganan tersebut juga akan disaksikan oleh para Duta Besar negara anggota Uni Eropa hingga perwakilan sektor swasta.

Selanjutnya, kedua belah pihak juga dijadwalkan akan menyampaikan Joint Press Statement kepada awak media sebagai penegasan komitmen kedua negara dalam mempercepat implementasi IEU-CEPA.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, akan dilaksanakan Indonesia-EU Business Outlook yang akan menghadirkan para pelaku usaha dari KADIN Indonesia, APINDO, dan EuroCham Indonesia untuk membahas peluang dan manfaat implementasi IEU-CEPA bagi sektor swasta. Forum tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pelaku usaha Indonesia dan Uni Eropa, menyediakan platform dialog antara pembuat kebijakan dan sektor swasta, mendorong kolaborasi serta jejaring bisnis, sekaligus memperkuat engagement strategis kedua belah pihak dalam rangka membangun kerja sama ekonomi jangka panjang yang saling menguntungkan. (dft/fsr)


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Aturan Baru TKDN Dorong Investasi, Berlaku 12 Desember 2025