Internasional

Presiden Ini Surati Trump Usai Serangan AS Tewaskan 11 Warganya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 September 2025 16:05
Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan penghargaan kepada seorang anggota pasukan khusus selama upacara penutupan Kursus Operasi Khusus Revolusioner (COER) kedua, yang diadakan di Kelompok Aksi Komando Garda Nasional Bolivarian di paroki Macarao, di Caracas, Venezuela, 28 Agustus 2025. (Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
Foto: Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan penghargaan kepada seorang anggota pasukan khusus selama upacara penutupan Kursus Operasi Khusus Revolusioner (COER) kedua, yang diadakan di Kelompok Aksi Komando Garda Nasional Bolivarian di paroki Macarao, di Caracas, Venezuela, 28 Agustus 2025. (via REUTERS/MIRAFLORES PALACE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah serangan militer AS terhadap kapal yang dituduh mengangkut narkoba menewaskan 11 warga Venezuela.

Dalam surat tertanggal 6 September yang dibagikan Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez dan dikonfirmasi sumber AS kepada CNN, Maduro membantah tuduhan keterlibatannya dalam perdagangan narkoba. Ia menyebut tuduhan itu sebagai "berita palsu yang disebarkan melalui berbagai saluran media."

"Saya mengundang Anda, Presiden, untuk mempromosikan perdamaian melalui dialog yang konstruktif dan saling pengertian di seluruh belahan bumi ini," tulis Maduro dalam surat tersebut, dikutip Senin (22/9/2025). Ia juga menawarkan untuk berunding langsung dengan utusan khusus AS Richard Grenell.

Maduro menegaskan pihaknya telah memberikan "data yang meyakinkan" kepada AS yang menunjukkan Venezuela bebas dari produksi narkoba. Sebaliknya, ia menuduh pengerahan kapal perang AS di wilayah tersebut sebagai upaya perubahan rezim.

Gedung Putih sejauh ini belum mengonfirmasi penerimaan surat tersebut. Trump hanya mengatakan kepada wartawan, "Kita lihat saja apa yang terjadi dengan Venezuela."

Seorang juru bicara pemerintah Venezuela dan perwakilan Grenell menolak berkomentar lebih lanjut. Namun Grenell sendiri sebelumnya menyerukan de-eskalasi.

"Saya yakin AS dan Venezuela masih dapat mencapai kesepakatan untuk menghindari perang," ujarnya pada Selasa.

Ketegangan kedua negara meningkat sejak Washington menuduh Maduro sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia. Pemerintahan Trump bahkan menggandakan hadiah untuk penangkapannya menjadi US$50 juta pada Agustus lalu.

Venezuela merespons dengan menggelar latihan militer serta memamerkan jet tempur buatan Rusia, sembari mengklaim telah memobilisasi jutaan milisi sebagai bentuk unjuk kekuatan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Negara Ini Jadi Buronan AS, Hadiahnya Naik Jadi Rp825 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular