Mentan Amran Cerita Kena Vertigo Sampai Dirawat 7 Jam Gara-gara Ini

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 September 2025 15:15
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bercerita bahwa dia pernah kena vertigo. Bahkan saat itu kondisinya sempat harus dirawat di rumah sakit selama 7 jam akibat pusing kepala.

Amran pun sesumbar mengungkapkan vertigo disebabkan karena target swasembada pangan oleh Presiden Prabowo Subianto dipercepat. Amran sebelumnya diberi target awal untuk mencapai swasembada pangan selama empat tahun.

Namun seiring berjalannya waktu, target selalu berubah dan kini Prabowo menargetkan swasembada pangan harus terealisasi dalam setahun.

"Awalnya kami diberi target Bapak Presiden soal swasembada pangan itu 4 tahun. Setelah 21 hari, beliau pidato di APEC dan G20, berhasil berubah target menjadi 3 tahun. Setelah 45 hari, beliau balik ke Indonesia, saya dipanggil menghadap jam 4 sore. Pak Mentan, bisa tidak swasembada 1 tahun? Kita mau bilang apa lagi? Kita sudah Menteri, tidak mungkin aku pertimbangkan. Atau kami usahakan. Maka saya jawab, ya Pak, siap 1 tahun," kata Amran dalam paparannya di rapat koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Perkebunan di kantor Kementerian Pertanian, Senin (22/9/2025).

Setelah dirinya mengiyakan permintaan Prabowo, dirinya mengaku mengalami vertigo karena memikirkan bagaimana cara agar swasembada pangan dapat terpenuhi satu tahun.

"Begitu kami sampaikan bahwa siap swasembada pangan 1 tahun, masuk Ramadan, H-2, kami kena vertigo. Muter ini kepala, 7 jam kami dirawat baru bisa bangun. Jadi itulah akibat tekanan. Jadi orang yang mau berhasil ternyata butuh tekanan," lanjut Amran.

Untuk mencapai target tersebut, Kementan melalukan kerja sama antara TNI, Polri, Bulog, hingga masyarakat. Alhasil, Indonesia berhasil menorehkan rekor baru dalam hal stok beras, di mana pada pertengahan tahun ini, stok beras nasional berhasil mencapai 4,2 juta ton.

"Berkat ini, salah satu capaian kita yang mengembirakan adalah stok beras kita tertinggi selama 59 tahun. Dulu kita impor, kini kita bisa stok hingga 4,2 juta ton. Itu semua karena kebijakan Bapak Presiden, gagasan besar Bapak Presiden," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, sektor pertanian juga berhasil tumbuh 10,52% hingga pertengahan 2025. Masih soal beras, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional pada Oktober dapat mencapai 31 juta ton. Pada 2024 saja, produksi beras sudah mencapai 28 juta ton.

Sedangkan dari data internasional, Amran mengungkapkan United States Departement of Agriculture (USDA) memprediksi produksi beras Indonesia di 2025 mencapai 34,6 juta ton, melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 32 juta ton. Begitu juga Food and Agriculture (FAO), yang memprediksi produksi beras RI mencapai 35,6 juta ton pada tahun ini.

"FAO juga merilis, lompatan kita sekarang ini adalah tertinggi nomor 2 dunia setelah berhasil. Lompatannya produksi kita. Dan Indonesia masuk pemain utama pangan Dunia. Begitu juga USDA," ujarnya lagi.

Amran menyebut keberhasilan tersebut merupakan buah dari perjuangan keras semua pihak, terutama yang berkaitan dengan pertanian.
"Ini hasil kerja kita semua. Akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan ini," pungkasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Amran Bongkar Ada yang Tak Suka RI Swasembada Pangan, Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular