Internasional

Update Terkini Kondisi Bandara Eropa yang Diserang dan Lumpuh

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 September 2025 09:05
Penumpang mengantre untuk check-in di Terminal 1 Bandara Willy-Brandt Berlin Brandenburg BER di Schoenefeld, tenggara Berlin, pada 20 September 2025. (Tobias SCHWARZ / AFP)
Foto: AFP/TOBIAS SCHWARZ

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bandara utama di Eropa masih berjuang memulihkan operasional usai serangan siber yang melumpuhkan sistem check-in otomatis sejak Jumat (19/9/2025). Insiden tersebut menargetkan Collins Aerospace, penyedia sistem milik RTX, yang berdampak pada Bandara Heathrow London, Berlin Brandenburg, dan Brussels.

Brussels Airport bahkan meminta maskapai membatalkan setengah dari jadwal keberangkatan pada Senin (22/9/2025) untuk menghindari antrean panjang dan pembatalan mendadak.

"Collins Aerospace belum mengirimkan versi perangkat lunak terbaru yang aman yang diperlukan untuk memulihkan fungsionalitas penuh," ujar juru bicara Bandara Brussels, seperti dikutip Reuters.

Sehari sebelumnya, 25 dari 234 penerbangan di Brussels dibatalkan. Angka ini melonjak pada Minggu, dengan 50 dari 257 penerbangan dihentikan. Meski begitu, sebagian penumpang mengaku tidak terlalu terganggu.

"Bagi saya, semuanya berjalan seperti biasa. Tapi mereka yang tidak check-in online atau menitipkan bagasi harus menunggu lebih lama," kata salah satu penumpang.

Sementara itu, Berlin Brandenburg menyebut masih ada masalah teknis namun sudah diterapkan solusi manual.

"Terkadang terdapat waktu tunggu lebih lama saat check-in, boarding, dan pengambilan bagasi. Namun keterlambatan keberangkatan hari ini sesuai dengan hari operasional normal," tulis manajemen dalam keterangan resmi.

Heathrow juga melaporkan perbaikan terus berjalan. Data dari Cirium menunjukkan tingkat gangguan di Heathrow rendah, di Berlin sedang, dan di Brussels signifikan.

"Sebagian besar penerbangan tetap beroperasi," kata perwakilan bandara.

Sementara itu RTX, induk Collins Aerospace, menyatakan pihaknya berupaya memperbaiki masalah secepat mungkin. Dalam pernyataan Sabtu lalu, tanpa merinci kapan sistem normal kembali, perusahaan menyebut "gangguan dapat diatasi dengan proses check-in manual."

Regulator regional kini menyelidiki sumber peretasan. Ini menjadi insiden terbaru dari rangkaian serangan siber yang menghantam berbagai sektor di Eropa, mulai dari kesehatan, otomotif, hingga ritel. Sebelumnya, Jaguar Land Rover sempat menghentikan produksi akibat serangan serupa, sementara Marks & Spencer menanggung kerugian hingga ratusan juta poundsterling.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ada Serangan Siber 2,5 Miliar Kali, LPS Jamin Sistem IT Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular