Foto Internasional

Potret Chaos Demo Gen Z di Peru, Bendera One Piece Berkibar Lagi

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 21/09/2025 16:15 WIB

Aksi protes tersebut dilakukan usai pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte menyetujui penarikan sebagian tabungan pensiun swasta.

1/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Demonstran bentrok dengan polisi dalam protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte di Lima, Peru, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

2/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Aksi protes tersebut dilakukan usai pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte menyetujui penarikan sebagian tabungan pensiun swasta dalam sebuah kongres. (REUTERS/Angela Ponce)

3/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Unjuk rasa yang disebut "Pawai Generasi Z" diorganisir oleh mahasiswa dan aktivis, yang menuduh pemerintah gagal mengatasi ketidakamanan dan ketidakpastian ekonomi sambil menggunakan kekerasan berlebihan selama protes-protes sebelumnya. (REUTERS/Sebastian Castaneda)

4/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Para pengunjuk rasa juga membawa simbol-simbol perlawanan, termasuk bendera dari manga "One Piece," yang telah diadopsi dalam protes-protes global lainnya selama musim panas 2025. (REUTERS/Angela Ponce)

5/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Polisi menggunakan gas air mata dan perisai untuk memukul mundur massa di Plaza San Martin, tempat para pengunjuk rasa berkumpul untuk menolak reformasi pensiun baru-baru ini dan mengecam meningkatnya angka kejahatan. (REUTERS/Angela Ponce)

6/6 Protes terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte, Sabtu (20/9/2025). (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Demonstrasi ini terjadi ketika pemerintahan Boluarte menghadapi kritik yang terus berlanjut atas penanganannya terhadap kebijakan keamanan publik dan ekonomi. (REUTERS/Angela Ponce)