Internasional

Israel Makin Ganas-Terus Gempur Kota Gaza, 34 Warga Palestina Tewas

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Sabtu, 20/09/2025 21:45 WIB
Foto: Warga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara akibat operasi militer Israel, bergerak ke selatan setelah pasukan Israel memerintahkan penduduk Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan, di Jalur Gaza tengah, 20 September 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Israel terus memperluas serangannya di Kota Gaza dan kawasan sekitarnya pada Sabtu (20/9/2025), termasuk operasi menonaktifkan terowongan bawah tanah dan struktur yang dipasangi ranjau. Akibatnya, setidaknya 34 warga Palestina dilaporkan tewas, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Seperti dilansir Reuters, serangan ini sejalan dengan pembongkaran gedung-gedung tinggi di Kota Gaza-termasuk distrik Sheikh Radwan dan Tel Al-Hawa-yang selama beberapa hari terakhir menjadi titik ofensif menuju pusat dan bagian barat Kota Gaza, tempat sebagian besar warga berlindung.

Militer Israel mengklaim telah menghancurkan hingga 20 menara tinggi di Kota Gaza dalam dua pekan terakhir. Diperkirakan sekitar 350.000 orang telah meninggalkan Kota Gaza sejak awal September. Namun, sekitar 600.000 jiwa masih tinggal di dalam kota.


Selain korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, konflik ini juga berkaitan dengan isu sandera. Sayap militer Hamas sempat merilis gambar korban sandera, memperingatkan bahwa keselamatan mereka terancam akibat operasi militer yang terus berlangsung.

Aksi Israel ini terjadi di tengah rencana 10 negara termasuk Australia, Belgia, Inggris dan Kanada yang dijadwalkan secara resmi akan mengakui negara Palestina yang merdeka pada hari Senin nanti, menjelang pertemuan tahunan para pemimpin di Majelis Umum PBB.

Sejak awal perang dua tahun lalu, laut dampak peperangan sudah sangat besar yakni lebih dari 65.000 warga Palestina tewas, kelaparan tersebar, bahkan sebagian besar bangunan hancur dan penduduk terusir beberapa kali.

Israel menegaskan, krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan, dibesar-besarkan. Dan, menyebut perang bisa dihentikan jika Hamas menyerah, membebaskan sandera, dan membubarkan sayap militernya.

Hamas sendiri tetap menolak untuk menyerah selama negara Palestina belum terbentuk.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Kota Gaza