CNBC Indonesia
FOTO INTERNASIONAL

Kelaparan 6 Bulan, Ramai-ramai Napi Ngamuk di Atap Penjara

Reuters,  CNBC Indonesia
18 September 2025 07:00
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Dalam aksinya, para narapidana membentangkan spanduk besar bertuliskan “Enam bulan tanpa tunjangan harian. Kelaparan itu menyakitkan”. Dari atas atap, mereka juga memukul-mukul panci kosong dengan tongkat sebagai simbol kelaparan yang mereka hadapi. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Dilansir Reuters, Rabu (17/9/2025) tunjangan makanan dari pemerintah sangat vital bagi para tahanan, karena dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sarapan dan makan siang bersama. Tertundanya pembayaran membuat kondisi mereka semakin sulit. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Aksi protes berlangsung tegang dengan kehadiran polisi anti huru-hara yang berjaga di sekeliling perimeter penjara. Aparat dikerahkan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Para narapidana juga menuntut pertemuan langsung dengan Gubernur La Paz, Santos Quispe, yang mereka nilai bertanggung jawab atas keterlambatan penyaluran dana tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah belum memberikan tanggapan resmi. (Tangkapan Layar Video Reuters/)
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)
Sejumlah narapidana di Penjara San Pedro, La Paz, Bolivia, menggelar aksi protes dengan naik ke atap gedung pada Selasa. Mereka menuntut pembayaran tunjangan makanan harian dari pemerintah yang sudah tertunggak selama enam bulan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)