Uang Rp200 Triliun Banjiri Bank Himbara, Pengusaha Respons Begini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Rabu, 17/09/2025 19:05 WIB
Foto: Sekjen HIPMI 2022-2025, Dr. Anggawira. (Instagram/anggawira.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memindahkan dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke lima bank milik negara atau Himbara. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas dan menurunkan suku bunga kredit perbankan, sehingga sektor riil bisa mendapatkan akses pembiayaan lebih luas.

Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis, untuk memperluas likuiditas dan akses pembiayaan, khususnya bagi dunia usaha.

"Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya yang menyalurkan Rp200 triliun melalui bank-bank Himbara kami nilai sebagai langkah strategis untuk memperluas likuiditas dan akses pembiayaan, khususnya bagi dunia usaha," kata Anggawira kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/9/2025).


Hipmi Ingatkan Ada Tantangan

Menurutnya, suntikan dana jumbo dari pemerintah melalui bank-bank Himbara memang memberi peluang besar bagi perekonomian. Namun, ia mengingatkan, besarnya angka penempatan dana bukan jaminan otomatis akan berdampak langsung pada masyarakat. Di sinilah pentingnya memastikan penyaluran kredit benar-benar menjangkau sektor usaha produktif.

"Tantangannya adalah bagaimana dana besar ini bisa betul-betul dirasakan oleh sektor riil, terutama UMKM dan industri padat karya. Jangan sampai hanya berhenti pada sektor keuangan, tapi harus dipastikan mengalir ke produktivitas, investasi, dan penciptaan lapangan kerja baru," jelasnya.

Ia menegaskan, dunia usaha siap bersinergi dengan pemerintah dalam memanfaatkan momentum kebijakan keuangan ekspansif ini.

"Dunia usaha selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah. Kami percaya kebijakan keuangan yang lebih ekspansif bisa menjadi momentum memperkuat fundamental ekonomi nasional. Harapan kami adalah konsistensi, keberlanjutan kebijakan, dan implementasi di lapangan yang cepat agar benar-benar berdampak ke masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya menjelaskan penempatan dana Rp200 triliun di Himbara akan memicu penurunan suku bunga pinjaman maupun deposito karena kelebihan likuiditas. Dengan begitu, perbankan bisa lebih agresif menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif.

"Karena mereka punya uang lebih, mereka nggak akan perang bunga lagi, bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak ke ekonomi," kata Purbaya seusai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (15/9/2025).

Dana Rp200 triliun itu disalurkan ke BRI sebesar Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Bank Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. Kelima bank penerima wajib melaporkan pemanfaatan dana tersebut setiap bulan ke Kementerian Keuangan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025.

Purbaya menegaskan, dana ini tidak boleh dipakai untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN), melainkan harus masuk ke sektor riil.

"Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak," tegasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Purbaya: Penempatan Rp 200 T ke Himbara Tak Berefek ke Inflasi