Tetangga RI Tiba-Tiba Ikut Latihan Nuklir Rusia Bareng Iran, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia -Pasukan India telah berpartisipasi dalam latihan militer yang dipimpin oleh Rusia, 'Zapad-2025'. Hal ini disampaikan oleh kantor berita negara Rusia, TASS, pada hari Rabu (17/09/2025).
Kementerian Pertahanan India mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirim 65 personel angkatan bersenjata untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut. Selain India, pasukan dari Iran, dan Bangladesh, serta dari Burkina Faso, Republik Demokratik Kongo, dan Mali, juga berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya India berpartisipasi dalam latihan militer Rusia. Pada 2021, tak lama sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, New Delhi mengatakan mengirimkan sejumlah pasukan yang tidak ditentukan ke wilayah Volgograd Rusia untuk bergabung dengan kegiatan terkait "operasi Kontra-Terorisme dan Konvensional."
Namun, latihan terbaru ini datang pada saat hubungan India-AS tegang karena New Delhi terus membeli minyak dari Rusia selama perang di Ukraina, dan pada saat Eropa tegang karena provokasi yang dirasakan dari Moskow.
Analis militer Barat mengatakan latihan multi-negara dirancang untuk mengintimidasi Eropa. Pekan lalu, Polandia dan NATO mengatakan mereka menembak jatuh drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia.
Di sisi lain, dalam latihan perang, Rusia dan Belarusia juga berlatih meluncurkan senjata nuklir taktis sebagai bagian dari latihan militer gabungan, yang juga menampilkan rudal hipersonik Oreshnik yang diuji coba Moskow tahun lalu dalam perang dengan Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Belarusia mengonfirmasi bahwa penggunaan senjata nuklir taktis telah dilatih bersama dengan pengerahan rudal balistik hipersonik Oreshnik Rusia yang ditembakkan Moskow ke Ukraina untuk pertama kalinya pada 21 November tahun lalu. Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan sudah wajar jika senjata nuklir taktis Rusia juga menjadi bagian dari latihan perang lima hari yang berakhir pada hari Selasa.
"Kami melatih semuanya di sana. Mereka (Barat) juga tahu ini; kami tidak menyembunyikannya. Dari menembakkan senjata kecil konvensional hingga hulu ledak nuklir. Sekali lagi, kita harus bisa melakukan semua ini. Kalau tidak, mengapa mereka berada di wilayah Belarusia?" Lukashenko dikutip oleh kantor berita negara Belarusia, BelTA.
"Tapi kami sama sekali tidak berencana untuk mengancam siapa pun dengan ini."
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang melakukan kunjungan mendadak ke wilayah Nizhny Novgorod untuk mengamati latihan tersebut, mengatakan 100.000 tentara berpartisipasi dalam latihan Zapad (Barat) 2025.
Mengenakan seragam militer, Putin mendengarkan pengarahan dari Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov dan wakilnya. Presiden mengatakan latihan itu dimaksudkan untuk melatih elemen pertahanan "negara kesatuan" Rusia dan Belarusia.
Pada hari Selasa, AS mengonfirmasi bahwa pejabat militernya mengamati latihan militer sehari sebelumnya setelah menerima undangan ke acara di Belarusia tersebut. Hal ini dikonformasi Kepala Juru Bicara Pentagon Sean Parnell.
"Pentagon menerima undangan tersebut mengingat keterlibatan bilateral yang produktif baru-baru ini antara negara-negara kami," tuturnya. "Itu adalah praktik umum antara militer."
(tps/luc)