
Urbanisasi Jadi Ancaman, Prabowo Kini Atur Pembangunan Kota!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah resmi meluncurkan Kebijakan Perkotaan Nasional (KPN) 2045 sebagai peta jalan untuk mendesain pembangunan kota yang mengimbangi pesatnya pertumbuhan urbanisasi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menjelaskan, KPN 2045 berisi strategi pemerintah untuk mentransformasi kebijakan pembangunan kota supaya lebih seimbang, inklusif, maju, hijau dan tangguh dengan tata kelola transparan, akuntabel, cerdas, hingga terpadu.
"KPN 2045 adalah peta jalan kolektif untuk mengubah urbanisasi menjadi kesejahteraan yang adil dan berkelanjutan dan menjadikan kota sebagai centre of gravity pembangunan nasional," kata Rachmat melalui siaran pers, Rabu (17/9/2025).
Rachmat menekankan, dokumen KPN 20245 akan menjadi peta jalan kolektif bangsa dalam menjawab tantangan urbanisasi menuju Indonesia Emas 2045. Sebab, pertumbuhan urbanisasi selama ini ia sebut tak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan, saat ini, lebih dari 56% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan diproyeksikan meningkat menjadi 72,9% pada 2045 karena tingginya tren urbanisasi.
Namun, kontribusi urbanisasi terhadap ekonomi masih rendah. Setiap 1%pertumbuhan penduduk perkotaan hanya menaikkan PDB per kapita sebesar 1,6%, lebih rendah dibanding rata-rata Asia Timur dan Pasifik sebesar 2,8 persen. "Untuk itu, daya ungkit perkotaan perlu diperkuat," tegas Rachmat.
KPN 2045 juga akan menjadi peta jalan bagi pemerintah daerah untuk merancang pembangunan perkotaan ke depannya, sehingga akan diiringi dengan sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan KPN dapat dirasakan masyarakat.
Pemerintah juga memastikan, KPN 2045 dirancang sebagai living document yang dinamis, kolaboratif, dan terbuka untuk pembaruan. Dokumen ini diklaim akan menjadikan kota bukan hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai ruang hidup yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing global.
"Daya ungkit perkotaan kita harus diperkuat, agar kota tidak hanya menjadi tempat tumbuhnya ekonomi, tetapi juga ruang hidup yang layak, adil, dan berkelanjutan sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045, tujuan ini hanya bisa kita wujudkan dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat," tutur Rachmat.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Korsel Ramai-Ramai Mau Hadap Prabowo, Ngadu Masalah Ini
