Anindya Bakrie Ungkap Efek Dahsyat Program KUR Perumahan Rp 13 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2025-2029, Anindya N Bakrie mengungkapkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan yang mendapat alokasi dana senilai Rp 130 triliun dapat menyerap jutaan tenaga kerja.
"Perumahan bukan hanya kebutuhan dasar masyarakat, namun juga menggerak ekonomi nasional dan menyediakan pekerjaan dalam jumlah banyak kepada masyarakat," ujarnya di Balai Sarbini Lippo Nusantara Jakarta, Selasa malam (16/9/2025).
Anindya menjabarkan, sektor konstruksi untuk perumahan dapat menciptakan 8 juta pekerja atau 6% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia.
Menurutnya, sektor ini adalah yang terbesar keempat di Indonesia setelah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan.
Sementara data Kementerian PUPR mencatat bahwa setiap pembangunan 1 rumah mampu menyerap rata-rata 5-6 tenaga kerja, dan mendorong lebih dari 140 sektor industri, mulai dari semen, baja, kayu, hingga jasa transportasi. "Artinya, setiap unit rumah yang dibangun bukan hanya tempat tinggal, tapi juga bergerak ekonomi rakyat," ucapnya.
Namun, Anindya mengaku, tingginya biaya modal dapat menjadi penghambat serius bagi aktivitas ekonomi. Jika bunga kredit terlalu mahal, pengembang enggan membangun perumahan. Kontaktor kesulitan membiayai proyek dan pelaku usaha bahan bangunan tidak bisa diingatkan sekelas.
"Karena itu, Kadin menyambut baik skema subsidi bunga sebesar 5% dan 11-12% yang berlaku di pasar. Inilah yang disebut dengan skema kredit usaha rakyat KUR untuk sektor perumahan atau kredit program perumahan. Dengan anggaran yang luar biasa Rp130 triliun tahun ini, program KUR perumahan berpotensi menyerap 4-5 juta tenaga kerja konstruksi," jelasnya.
Dengan anggaran Rp130 triliun tahun ini, tentu ditambah juga dengan efek domino ke industri semen, baja, keramik, furniture, logistik, maka total pengerjaan yang tercipta bukan hanya 4-5 juta tani, bahkan bisa lebih, mencapai 9 juta.
"Ini adalah angin sangat segar untuk perekonomian Indonesia yang saat ini perlu suntikan, bantuan khususnya untuk penciptaan lapangan perjalanan," sebutnya.
Meski fasilitas pembiayaan ini sudah tersedia, lanjutnya , tantangan tetap ada, terutama soal sosialisasi dan integrasi keuangan. Minggu lalu, Kadin telah berkolaborasi dengan Kementerian PKP dan BPI Danantara untuk mengadakan solusi KUR perumahan bagi UMKM naik kelas dalam ekosistem perumahan rakyat.
"Pada pelaku usaha, pada saat itu kita menyerukan bahwa dari sektor pengembang dan kontaktor, bahan pembangunan dan UMKM siap untuk mengikuti program ini," pungkasnya.
(rob/wur)