Internasional

Siaga Perang Asia, China Respons Rudal Maut AS di Jepang

tfa, CNBC Indonesia
Rabu, 17/09/2025 07:30 WIB
Foto: Rudal typhon. (2024 Planet Labs Inc./Handout via REUTERS/ File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - China mendesak Amerika Serikat (AS) dan Jepang segera menarik sistem rudal Typhon yang baru saja dipamerkan dalam latihan militer gabungan "Resolute Dragon" di Jepang. Beijing menilai keberadaan rudal itu memicu ketegangan dan berpotensi memicu perlombaan senjata di kawasan.

Latihan militer gabungan AS-Jepang itu berlangsung sejak Kamis (12/9/2025) hingga 25 September mendatang. Dalam latihan tersebut, Pasukan Bela Diri Jepang untuk pertama kalinya menampilkan sistem rudal jarak menengah Typhon buatan AS, meskipun belum dilakukan uji tembak.

"Amerika Serikat dan Jepang, mengabaikan kekhawatiran serius China, bersikeras untuk menempatkan sistem rudal jarak menengah Typhon di Jepang dengan dalih latihan gabungan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers pada Selasa (16/9/2025), seperti dikutip AFP.


"China menyatakan ketidakpuasan yang mendalam dan penolakan tegas terhadap hal ini," tegasnya.

Menurut Lin, penempatan sistem Typhon di Asia menambah risiko instabilitas. "Penempatan sistem Typhon oleh Amerika Serikat di negara-negara Asia meningkatkan risiko perlombaan senjata dan konfrontasi militer regional, serta menimbulkan ancaman substantif terhadap keamanan strategis regional," ujarnya.

Typhon sendiri merupakan sistem rudal berbasis truk yang memanfaatkan rudal SM-6 dan Tomahawk produksi Raytheon yang dimodifikasi untuk peluncuran darat. Menurut Angkatan Darat AS, sistem ini bagian dari program modernisasi senjata jarak jauh untuk meningkatkan kemampuan serangan presisi.

Kolonel AS Wade Germann menjelaskan, sistem Typhon dapat ditempatkan di berbagai medan sulit dan dirancang untuk memperkuat pencegahan serangan bersenjata.

"Ini akan meningkatkan kemampuan deterrence di tengah lingkungan keamanan yang semakin kompleks di kawasan," katanya di Pangkalan Udara Iwakuni, Jepang.

Sementara itu, juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang menegaskan kehadiran Typhon dalam latihan bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan bersama.

"Pencegahan terhadap serangan bersenjata dapat ditingkatkan seiring dengan semakin ketatnya lingkungan keamanan di sekitar Jepang," ujarnya.

Sistem ini sebelumnya dikerahkan di Filipina utara pada 2024 untuk latihan gabungan tahunan. Bahkan, Manila sempat mengumumkan rencana membeli Typhon untuk memperkuat pertahanan maritimnya, yang memicu kemarahan Beijing.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Kirim Sistem Rudal Canggih ke Jepang