
Prabowo Beri Stimulus Program Padat Karya, Ini Penjelasan Menteri PU

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) buka suara soal rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan memberikan stimulus ekonomi sebesar Rp 16,23 triliun, di mana salah satunya yakni program Padat Karya Tunai atau cash for work Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian PU senilai Rp 5,3 triliun.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan dana stimulus tersebut akan dipergunakan untuk mendukung seluruh program-program Kementerian PU pada Tahun Anggaran (TA) 2025.
"Semua yang masuk Padat Karya, seperti Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), untuk seluruh wilayah Indonesia Raya," kata Dody saat ditemui wartawam setelah rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI, Senin (15/9/2025).
Secara perinci, program-program yang masuk ke dalam program padat karya Kementerian PU antara lain ada P3TGAI, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS).
Selain itu juga ada Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE).
Dody menjelaskan, stimulus ini diberikan dengan harapan dapat mempercepat pelaksanaan proyek-proyek padat karya.
Selain itu, dengan stimulus ini juga harapannya uang negara bisa langsung berdampak ke masyarakat, termasuk membuka lapangan pekerjaan.
"Proses ini diminta dipercepat. Terus yang bisa dipadatkaryakan, dipadatkaryakan agar uang itu menggelinding di bawah. Jadi bukan kontraktual. Kontraktualis boleh, tapi kontraktual yang ada padat karyanya," jelas Dody.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi merilis paket stimulus ekonomi lanjutan hingga akhir tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan salah satu bentuk kebijakan yang diberikan adalah dengan melanjutkan lagi program padat karya tunai (PKT) atau cash for work.
Padat Karya Tunai adalah program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat desa, terutama yang miskin dan marginal, melalui kegiatan produktif yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
Dengan memberikan upah secara tunai, PKT bertujuan mengurangi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mendukung penurunan angka stunting, sekaligus memelihara dan membangun infrastruktur desa.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Diskon Tarif Tol 20% di Awal Juni 2025, Begini Skemanya