Bocor! 3 Jalur KA Mati di Jabar Masuk Rencana Direaktivasi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 15/09/2025 17:10 WIB
Foto: Bantalan rel kereta api kayu diganti ke sintetis. (Dok. KAI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mencatat masih ada ribuan kilometer jalur kereta api yang saat ini tidak beroperasi alias nonaktif. Pemerintah sendiri sudah memiliki rencana untuk menghidupkan kembali beberapa jalur tersebut, namun masih terkendala anggaran.

"Total jalur non aktif sebanyak 2.233 Km," ungkap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub, Arif Anwar dalam media Briefing Kemenhub, Senin (15/9/2025).

Jalur-jalur yang tak lagi beroperasi tersebut sebenarnya sudah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) hingga tahun 2030. Dalam dokumen perencanaan tersebut, ada sederet proyek reaktivasi yang disiapkan, termasuk di Pulau Jawa dan Sumatera.


"Terhadap jalur-jalur yang non beroperasi ini kita mempunyai RIPNas, tadi di dalam RIPNas sampai dengan 2030 sebenarnya kita punya beberapa proyek, diantaranya adalah reaktivasi beberapa jalur-jalur yang tidak beroperasi. Nah itu ada detailnya di dalam RIPNas," lanjut Arif.

Foto: Jalur kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan masih belum bisa dilalui kereta karena luapan Sungai Tuntang. (Dok. KAI)
Jalur kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan masih belum bisa dilalui kereta karena luapan Sungai Tuntang. (Dok. KAI)

Revitalisasi jalur lama tetap menjadi bagian dari prioritas jangka panjang sektor perkeretaapian nasional. Beberapa jalur sudah menjadi target reaktivasi.

"Di Jawa ada, Sumatera ada. Diantaranya ada Cianjur arah Padalarang, Bandung-Ciwidey, Tanjungsari (arah ke Rancaekek), itu di Jawa Barat ya," ujarnya.

Namun demikian, realisasi dari rencana-rencana tersebut akan sangat tergantung pada alokasi anggaran pemerintah di tahun-tahun mendatang.

"Tetapi memang saat ini kita terkendala dengan anggaran, jadi saya rasa tergantung dari kebijakan anggaran yang disampaikan ya, jadi apakah nanti akan direaktivasi atau belum, tetapi di dalam RIPNas kita punya program untuk reaktivasi tersebut," kata Arif.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Heboh Anggota DPR Minta Gerbong KAI Khusus Perokok