Siaga Perang Dekat RI! China Ancam Filipina soal LCS, AS Turun Tangan
Jakarta, CNBC Indonesia - China mengancam Filipina terkait aktivitas maritim di Laut China Selatan yang terus memanas. Beijing memperingatkan Manila untuk segera menghentikan provokasi, sementara Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungan penuh kepada sekutunya tersebut.
"Kami dengan tegas memperingatkan pihak Filipina untuk segera menghentikan provokasi insiden dan eskalasi ketegangan di Laut China Selatan, serta melibatkan kekuatan eksternal untuk mendukung upaya-upaya yang ditakdirkan sia-sia," ujar juru bicara Komando Teater Selatan militer China, Minggu (14/9/2025), seperti dikutip Reuters.
"Segala upaya untuk menimbulkan masalah atau mengganggu situasi tidak akan berhasil," tegasnya.
Hingga saat ini, pihak militer Filipina belum merespons pernyataan tersebut. Kedutaan Besar Filipina di Beijing juga belum memberikan komentar resmi.
Sementara itu, Komando Indo-Pasifik AS mengonfirmasi telah menggelar latihan gabungan dengan Filipina dan Jepang di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina pada 11-13 September. Latihan ini disebut untuk memperkuat kerja sama regional dan menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"AS, bersama sekutu dan mitra kami, menjunjung tinggi hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan serta penggunaan sah lainnya atas laut dan wilayah udara internasional, serta penghormatan terhadap hak-hak maritim berdasarkan hukum internasional," tulis pernyataan Komando Indo-Pasifik AS.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahkan menuding China memiliki "rencana destabilisasi" terkait atol yang disengketakan. "Amerika Serikat berdiri bersama Filipina," tegasnya.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, jalur perdagangan vital dengan nilai lebih dari US$3 triliun per tahun. Namun, klaim tersebut tumpang tindih dengan beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam.
(tfa/tfa)